BALI dihantam cuaca ekstrem sejak Desember 2024 hingga Januari 2025. Sarana prasarana laut dan pantai di Nyaris seluruh Bali porak poranda digusur gelombang ekstrem beserta angin kencang.
Sampah kiriman juga terbawa gelombang dan angin hingga menutup sejumlah destinasi indah wisata Bali. Seperti Pantai Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan pantai lainnya dipenuhi sampah plastik dan bongkahan kayu.
Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, juga tak luput dari hantaman gelombang ekstrem. Sarana prasarana penyeberangan di Pelabuhan Kelas II Nusa Penida rusak akibat hantaman gelombang. Lewat lintas penyeberangan sempat terganggu akibat kerusakan yang terjadi pada jembatan ponton dan jetty atau fasilitas sandaran kapal dan keluar masuk orang dari kapal ke pelabuhan. Kondisi ini sangat menggangu keluar masuk penumpang di Pelabuhan Nusa Penida.
Banyak penumpang dan bahkan wisatawan mengabadikan kerusakan tersebut dalam bentuk video dan foto. Berdasarkan video laporan yang diterima awak media, dijelaskan kondisi penahan jetty 1 pada pelabuhan Nusa Penida terlepas. Hal ini terjadi akibat arus dan gelombang yang kuat.
Dari dua jetty yang Eksis, hanya satu jetty yang Lagi Bisa melayani kapal-kapal dari Sanur dan pelabuhan lainnya.
“Kondisi jetty 2, penahanan talinya sisi utara sudah terlepas, karena Enggak kuat menahan arus (gelombang,red), situasi terkini jetty Lagi tertahan satu pier gate yang tersisa,” ungkap Bunyi dalam video.
Anggota Klungkung, berharap kerusakan jembatan ponton dan jetty harus segera diperbaiki. Kondisi cuaca ekstrem di Bali beberapa waktu ini tak Bisa dihindari. Gelombang besar, angin dan intensitas hujan lebat yang berlangsung setiap hari menjadi penyebab kerusakan sejumlah sarana prasarana pariwisata di Bali.
Sehingga pihak pengelola pelabuhan harusnya rutin melakukan perawatan atau maintenance setiap sarana prasarana di Pelabuhan Nusa Penida.
Apalagi kata Anggota, pelabuhan yang berada di Banjar Nyuh Desa Ped Ini merupakan akses Esensial pariwisata Nusa Penida.
Sementara itu, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida Ni Luh Putu Eka Suyasmin Begitu dikonfirmasi, mengakui jetty pelabuhan Nusa Penida rusak dihantam ombak akibat cuaca ekstrem.
Kepada awak media dia menjelaskan, Begitu ini sedang dilakukan upaya perbaikan. Dia membeberkan kejadian diawali pada 27 Desember 2024. Begitu itu cuaca ekstrem melanda Bali. Ditambah, kejadian itu kembali terjadi 3 Januari 2025. Akhirnya lepas pegangan pada pier gate dan telah dilakukan pengikatan kembali Tetapi cuaca sangat ekstrem dan terlepas Tengah.
“Kejadiannya juga sangat Segera. Akhirnya jebol dan lepas pada jalan dermaga betonnya itu. Buat pengamanan sementara ya Enggak Eksis alternatif lain karena beberapa kali kita ikat juga lepas,” jelasnya.
Dia mengatakan, jetty yang rusak atau bermasalah yakni jetty 1, sedangkan jetty 2 Lagi Bisa dimanfaatkan dan melayani kapal.
“Kejadian ini sudah kami lapor ke pimpinan sejak awal terjadi kerusakan jetty. Kami Minta anggaran Buat perbaikan dan semoga diatensi,” katanya.
Sejauh ini menurut dia, tak Eksis korban. Karena pihaknya menjalankan Mekanisme keamanan dan mengutamakan keselamatan penumpang.
Anggota juga menyoroti terkait UPP Nusa Penida yang harus selalu melakukan pemeliharaan sarana prasarana pelabuhan. Sorotan ini langsung ditanggapi KUPP Nusa Penida, Ni Luh Putu Eka Suyasmin. Menurut dia, pihaknya selalu menjaga dan merawat jetty pelabuhan Tetapi terkendala cuaca dan membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Bukan kami enggak maintenance tapi biayanya tinggi juga, arusnya kencang. Kemarin kita lakukan perbaikan Enggak maksimal juga. Kita kalah dengan cuaca ekstrem. Selalu kita lakukan maintenance tapi kembali ke Unsur alam yang arusnya kencang banget,” jelasnya.
Buat itu, tahun ini UPP Nuspen mengusulkan anggaran Buat sejumlah perbaikan Krusial di pelabuhan termasuk kerusakan jetty. “Tahun ini anggaran yang kami usulkan variatif tergantung kerusakan. Buat jetty yang rusak ini, anggaran perbaikan Taksiran diatas Rp700 juta,” katanya. (OL/J-3)