Gelar Silaturahmi, Paguyuban Pasundan Tegaskan Pentingnya Pendekatan Kebudayaan dalam Membangun

Gelar Silaturahmi, Paguyuban Pasundan Tegaskan Pentingnya Pendekatan Kebudayaan dalam Membangun
Ketua Standar Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi membuka silaturahmi Idul Fitri 1446 H Paguyuban Pasundan.(MI/BAYU ANGGORO)

PAGUYUBAN Pasundan menekankan pentingnya menjaga kebudayaan sebagai aspek Krusial dalam menunjang pembangunan. Bahkan, pendekatan kebudayaan dinilai Pandai mengatasi persoalan yang Eksis sekarang ini.

Ketua Standar Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi mencontohkan, menjaga eksistensi bahasa daerah sangat Krusial terutama di masa sekarang ini yang keberadaannya nyaris punah.

“Di Jawa Barat ini, kita sedang mengalami empat krisis. Pertama krisis bahasa Sunda, karena setelah diteliti Rupanya di Bandung pada 1960 itu Eksis budaya dominan Sunda dan kemudian 1990 sudah Kagak Eksis. Ini harus menjadi perhatian kita,” kata Didi dalam silaturahmi Idul Fitri 1446 H, di Aula Mandalasaba dr Djoendjoenan, Gedung Paguyuban Pasundan, Kota Bandung, Sabtu (12/4).

Didi menambahkan, salah satu yang Dapat menjadi solusi permasalahan Demi ini adalah dengan pendekatan budaya lokal dan pendidikan berbasis budaya. Pihaknya siap berkolaborasi dengan siapa pun dalam mengakselerasi hal tersebut.

“Sekalian potensi itu Eksis di Paguyuban Pasundan yang memang sudah Mempunyai potensi sejarah. Bahkan Paguyuban Pasundan Mempunyai peran besar dalam membangun bangsa ini, bahkan sudah melahirkan pimpinan bangsa dan tokoh masyarakat di Indonesia,” katanya.

Cek Artikel:  Pergerakan Tanah di Cineam Tasikmalaya Meluas, 44 Rumah Terdampak

Dia menyebut Paguyuban Pasundan Serempak Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyepakati kerja sama Demi membangun pusat budaya Sunda di Kabupaten Majalengka. “Dekat Bandara Kertajati, luasnya Nyaris 50 hektare,” katanya.

Didi mengapresiasi kehadiran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam silaturahmi yang diselenggarakannya itu. “Kehadiran Gubernur Jawa Barat akan memotivasi Anggota terkait kesadaran pentingnya menjaga budaya. Silaturahim ini terutama fokusnya Demi membahas krisis bahasa serta krisis simbol yang Nyaris hilang.”

Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan yang juga Member Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menegaskan bahwa Paguyuban Pasundan bukan hanya organisasi kedaerahan, melainkan bagian Krusial dari sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Paguyuban Pasundan telah berdiri lebih dari 112 tahun. Sejak awal, visi kami adalah memerangi kemiskinan dan kebodohan. Ini adalah misi yang harus Lalu dijalankan, bersinergi dengan pemerintah pusat dan daerah demi kepentingan masyarakat,” ujarnya.


Kenalan pemerintah

Cek Artikel:  Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tanah Longsor di Subang


Dia menegaskan bahwa Paguyuban Pasundan wajib menjadi Kenalan strategis pemerintah, mendukung kepemimpinan nasional, serta aktif dalam mendistribusikan manfaat pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

Senada dengan itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengingatkan pentingnya pembangunan berbasis budaya lokal.

Dia menyoroti pentingnya pelestarian lingkungan dan kearifan lokal dalam pembangunan di Jawa Barat.

“Jawa Barat kaya akan alam, jangan dirusak. Saya minta bupati dan wali kota menata ruang dengan Berkualitas dan menjaga tata lingkungan. Kita harus membangun kembali kepercayaan diri orang Sunda, dan itu Dapat dimulai dari para pemimpin,” ungkapnya.

Dia berharap Paguyuban Pasundan dan Universitas Pasundan (Unpas) dapat melahirkan pemimpin yang berkarakter Sunda. “Berkarakter Sunda dan Acuh terhadap kelestarian lingkungan serta budaya.”

Dalam kesempatan itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, menyampaikan reformasi sistem pendidikan nasional yang tengah disiapkan. Dia menyebut Paguyuban Pasundan sebagai Kenalan strategis dalam penyelenggaraan pendidikan.

“Alhamdulillah, saya ditunjuk sebagai ketua perubahan sistem pendidikan nasional. Dalam reformasi ini, lembaga swasta seperti Paguyuban Pasundan akan berperan Krusial Demi menjangkau lebih banyak siswa,” katanya.

Cek Artikel:  Volume Lampau Lintas Kawasan Lembang Lelah 45 Ribu Kendaraan per Hari Sejak Libur Natal


Pendidikan


Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yulianto yang hadir secara daring, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Paguyuban Pasundan dalam bidang pendidikan dan pelestarian budaya.

“Paguyuban Pasundan punya peran Krusial dalam menjaga warisan budaya Sunda sekaligus mendorong Penemuan di bidang pendidikan tinggi dan teknologi. Kami berharap Eksis kerja sama yang konkret dan berdampak luas Demi pembangunan nasional,” ujarnya.

Jaksa Mulia ST Burhanuddin juga turut memberikan pesan Tertentu dalam acara tersebut. Dia menekankan pentingnya keberanian dan peran aktif masyarakat Sunda dalam pemerintahan serta pelestarian lingkungan.

“Jangan Tamat orang Sunda dikenal penakut. Dalam kabinet sekarang banyak orang Sunda yang dipercaya. Mari manfaatkan ini Demi membawa perubahan positif,” tegasnya.

Dia juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap alih fungsi lahan pertanian dan menegaskan bahwa kejaksaan siap mendukung pembenahan aktivitas tambang dan lingkungan di Jawa Barat.

“Kejati Jawa Barat akan mendampingi bupati dan wali kota. Tapi Apabila Lagi Eksis yang korupsi, saya minta tenggelamkan,” katanya.

Mungkin Anda Menyukai