Gejolak Ekonomi Mendunia Bawa Keuntungan untuk Industri Hilirisasi RI

Presiden Joko Widodo. Foto: Tangkapan layar YouTube

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini ternyata mendatangkan keuntungan bagi Indonesia.

 

Jokowi mengatakan, disaat ketidakpastian ekonomi melanda dunia, khususnya negara maju, Indonesia justru bisa melangkah dengan leluasa dalam hal hilirisasi.

 

Selama ini, negara-negara maju sudah kecanduan terhadap impor bahan-bahan impor dari Indonesia. Sehingga, ketika Indonesia tengah mendorong program-program hilirisasi selalu diganggu.

 

“Untungnya ada geopolitik global, ada covid-19, ada resesi ekonomi, sehingga negara-negara maju sibuk dengan masalah-masalah yang mereka miliki, sibuk dengan problem-problem menyelesaikan problem-program yang mereka miliki dan melupakan kita,” kata Jokowi saat Peresmian Infus Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia, Selasa, 24 September 2024.
 

Cek Artikel:  Harga Tembakau Naik, Safiri Salin Petani Lamongan Meningkat


Proses pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR). Foto: Tangkapan layar YouTube

 

Menurut Jokowi, saat ini adalah waktu dan kesempatan yang tepat untuk membangun industri hilirisasi.

 

Meskipun, diakuinya saat empat tahun yang lalu saat Indonesia memutuskan untuk menyetop nikel, Uni Eropa membawa kita ke WTO.

“Tapi setelah itu enggak ada. Bauksit kita setop enggak ada yang komplain, enggak ada yang gugat. Tembaga kita setop juga enggak ada yang menggugat kita. Karena memang mereka sibuk dengan masalah-masalah yang mereka hadapi,” ujar dia.

 

Oleh sebab itu, Jokowi melanjutkan, pembangunan smelter PT Borneo Alumina Indonesia ini, yang merupakan kerja sama antara PT Inalum dan PT Antam merupakan bentuk upaya dalam menyongsong Indonesia menjadi negara industri, yang mengolah sumber daya alam kita sendiri, dan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah.

Cek Artikel:  Uhuy, IHSG Akhir Pekan Ditutup Tembus 7.670

 

“Setop mengekspor bahan-bahan mentah, olah sendiri, karena nilai tambahnya akan diperoleh masyarakat, negara. Dan itu kelihatan sekali lompatan nilai tambah itu kelihatan sekali angka-angkanya,” ungkap dia. 

Mungkin Anda Menyukai