Gegara Ulah Trump, 2 Juta Pekerja Terancam PHK dan AS Anjlok ke Jurang Resesi

Ilustrasi, pekerja AS kena PHK. Foto: China Daily Hong Kong.

Washington: Mantan Menteri Keuangan Amerika Perkumpulan (AS) Lawrence Summers mengatakan AS kemungkinan sedang menuju resesi ekonomi, dengan kemungkinan sebanyak dua juta Kaum AS kehilangan pekerjaan. Ini sebagai akibat dari kenaikan tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.
 
“Kemungkinan besar kita akan mengalami resesi, dan dalam konteks resesi, kita akan Menyaksikan tambahan dua juta orang menganggur,” ucap Summers mengingatkan di Wall Street Week, dikutip dari Xinhua, Rabu, 9 April 2025.
 
“Kita akan Menyaksikan kerugian dalam pendapatan rumah tangga sebesar USD5.000 per keluarga atau lebih,” tambah Summers, yang juga merupakan seorang profesor Universitas Harvard.
 
Summers berpendapat rencana tarif oleh pemerintahan Trump bahkan melampaui rencana tarif pada 1930 yang Membikin depresi menjadi hebat, dan mencatat akan lebih bijaksana Demi menarik kembali kebijakan yang telah diumumkan.
 
Meskipun Terdapat peringatan dari Summers dan ekonom lainnya, Gedung Putih mengindikasikan kebijakan tersebut akan tetap berlaku seperti yang direncanakan sebelumnya.
 
“Presiden ditanya dan menjawabnya kemarin. Ia mengatakan Kagak mempertimbangkan perpanjangan atau penundaan. Saya berbicara dengannya sebelum pengarahan ini. Itu bukan pola pikirnya. Ia berharap tarif ini akan berlaku,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt.
 

Cek Artikel:  Tantangan Inflasi dan Perlunya Persiapan Finansial yang Matang untuk Masa Pensiun


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Tarif Trump

 
Pada 2 April Lampau, Trump menandatangani perintah eksekutif mengenai tarif timbal balik (resiprokal), dan mengumumkan AS akan mengenakan tarif dasar sebesar 10 persen pada Kawan dagang dan tarif yang lebih tinggi pada Kawan tertentu, dengan beberapa di antaranya menghadapi tarif yang Mengungguli 30 persen, bahkan 40 persen.
 
Tarif dasar sebesar 10 persen mulai berlaku pada 5 April, dan tarif yang lebih tinggi pada Kawan dagang tertentu akan mulai berlaku pada 9 April 2025.
 
Meskipun Trump telah berulang kali mengklaim kenaikan tarif akan membantu menghasilkan pendapatan bagi pemerintah AS, mengurangi defisit perdagangan, dan merevitalisasi manufaktur AS, para ekonom dan pemimpin bisnis memperingatkan tindakan tarif ini akan Meningkatkan harga, merugikan konsumen dan bisnis AS, mengganggu perdagangan Mendunia, dan merugikan pertumbuhan ekonomi Mendunia.
 
Kondisi ini pun Membikin beberapa Kawan dagang AS telah mengumumkan tindakan balasan terhadap tarif yang diberlakukan Trump tersebut, dan mengancam ekonomi serta perdagangan dunia di ambang resesi.

Cek Artikel:  Hindari Eskalasi Konflik Dagang, Mendag se-ASEAN Bahas Tarif Trump

Mungkin Anda Menyukai