Liputanindo.id – Negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza antara Israel dan Hamas berlangsung akan dilanjutkan pada Jumat (16/8). Penambahan hari ini karena para negosiator berusaha untuk menyelesaikan perundingan tersebut.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada perjanjian tersebut antara Israel dan Hamas. Perjanjian itu setidaknya akan mengakhiri permusuhan selama enam minggu dan membebaskan sandera yang tersisa.
“Mengingat kompleksitas perjanjian tersebut, kami tidak mengantisipasi keluar dari pembicaraan ini hari ini dengan kesepakatan. Bahkan, saya berharap pembicaraan akan berlanjut hingga besok. Ini adalah pekerjaan penting,” katanya, dikutip Anadolu, Jumat (16/8/2024).
Meski membutuhkan waktu tambahan untuk mengatasi berbagai kendala yang terjadi, Kirby menekankan masalah itu bisa diatasi. Kriby juga menekankan pentingnya pembebasan sandera dan tahanan yang masih tersisa di Palestina dan Israel.
Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya bantuan untuk warga sipil Palestina segera dan mengurangi ketegangan yang terjadi di kawasan tersebut.
“Jadi, hari ini adalah awal yang menjanjikan, dan kita akan menyampaikan lebih banyak hal sepanjang hari ini dan besok seiring dengan kemajuan yang terjadi,” imbuhnya.
Dalam pembicaraan negosiasi gencatan senjata terbaru, Kirby mengatakan kerangka perjanjian itu sebagian besar telah disetujui oleh kedua belah pihak. Tetapi ia menolak untuk memberikan rincian hal-hal yang belum disetujui sekaligus menjadi kendala yang terjadi.
Di sisi lain, Departemen Luar Negeri turut menguatkan pernyataan Kirby dengan mengatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan tiga fase dari Joe Biden secara umum sudah diterima.
“Tetapi tentu saja, ini adalah negosiasi dengan dua pihak, dan ini adalah sebuah proses, dan Anda dapet melihat seperti apa teks perjanjiannya, dan ada timbal balik, ada pertukaran, dan ada keterlibatan,” ujar juru bicara Vedanta Patel.
“Tentu saja, masih ada kesenjangan dalam beberapa detail. Eksis kesenjangan dalam hal pelaksanaan. Eksis langkah-langkah pelaksanaan khusus yang perlu disepakati,” sambungnya.
Para mediator dari AS, Qatar, Mesir, dan Israel turut ambil bagian dalam diskusi tersebut. Hamas mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka tidak akan bergabung dalam putaran perundingan terakhir, dengan alasan bahwa kelompok tersebut lebih tertarik untuk membahas implementasi kesepakatan daripada membahas konten tambahan.
Meski demikian, format perundingan itu dilaksanakan dengan format yang mirip dengan putaran perundingan sebelumnya, di mana para mediator dari Qatar dan Mesir akan berkoordinasi dengan Hamas.
“Di masa lalu, cara kerjanya sangat mirip dengan cara kerjanya di Doha saat ini, di mana para mediator akan duduk dan berdiskusi, menyelesaikan berbagai hal, dan kemudian para mediator tersebut akan berhubungan dengan Hamas, dan kemudian para pemimpin Hamas di Doha akan berkomunikasi langsung dengan (Yahya) Sinwar untuk mendapatkan jawaban akhir,” katanya.
Perundingan gencatan senjata terbaru ini dihadiri oleh Direktur CIA Bill Burns dan Brett McGurk, pejabat senior Biden untuk Timur Tengah.