Gaya Baju Koko yang Pas untuk Ngantor

Gaya Baju Koko yang Pas untuk Ngantor
Baju koko dari label Tanah Air, Executive.(Dok. Instagram @id_executive)

DI bulan Ramadan wajar jika banyak orang ingin berpenampilan lebih islami di beragam kesempatan, termasuk saat ke kantor. Bagi pria, salah satu yang umum dan mudah adalah dengan mengenakan baju koko.

 

Dikatakan mudah karena ragam desain baju koko saat ini sangat beragam. Mulai dari yang kasual, formal dengan bahan mewah, bahkan banyak pula baju koko dengan material kain adati, seperti batik dan tenun.

 

Hal pertama yang harus diperhatikan untuk pemilihan baju koko yang cocok untuk ngantor adalah menyesuaikan dengan suasana kerja di kantor anda sendiri. Kalau suasana kerja kantor anda cenderung santai, seperti banyak perusahaan industri kreatif,maka baju koko yang dengan banyak motif atau dengan warna yang cerah, cocok saja dikenakan.

 

Tetapi jika suasana kantor cenderung formal maka sebaiknya pilih baju koko dengan motif sangat minimalis atau tanpa motif. Kepada warna, memang tidak harus warna dasar, namun sebaiknya tetap memilih dengan palet cenderung redup atau gelap.

Cek Artikel:  Rajutan Menjadi Tren Fesyen Dari Selimut Nenek ke Pentas Mode

 

Baju koko berdesain minimalis itu juga menjadi pilihan aman jika anda memiliki kegiatan bertemu dengan banyak pihak, yang belum tentu memiliki suasana kerja yang sama dengan kantor anda. Desain baju koko minimalis akan tetap memberi kesan professional yang aman dan tetap unik dengan bentuk kerahnya yang khas.

 

Salah satu label Tanah Air yang mengeluarkan gaya baju koko yang cocok untuk Hari Raya maupun ngantor adalah Executive. Dalam rilis yang diterima Media Indonesia, Jumat (15/3), label yang berada di bawah grup ritel Delamibrands ini mengeluarkan baju koko minimalis berpalet terakota.

 

Tampilan umum baju koko di koleksi itu tetap seperti kemeja, termasuk pada desain tangan yang berkancing. Selain itu baju koko koleksi Executive juga tidak bersaku. Dengan begitu ciri khas baju koko difokuskan pada kerah shanghai, yakni kerah berdiri rendah.

 

Selain meluncurkan koleksi Ramadan, Executive juga belum lama ini meluncurkan concept store di Puri Mall, Jakarta. Dalam toko yang desainnya dikerjakan oleh Dalziel & Pow, sebuah studio desain yang berbasis di London, Inggris itu tersedia beragam produk yang menjadi perluasan dari produk fesyen, termasuk parfum dan produk perawatan tubuh.

Cek Artikel:  Peringatan Hari Kebaya Nasional akan Tampilkan Koleksi Kebaya Ibu Tien Soeharto

 

 

Baju Koko vs Baju Takwa Vs Kurtas

 

Menilik model baju pria yang kerap digunakan untuk ibadah atau bergaya islami, memang tidak hanya baju koko. Baju takwa dan kurtas adalah dua model lainnya yang kerap dijadikan pilihan. Lampau bagaimana sebenarnya perbedaan khas tiga baju ini? Berikut penjelasan singkatnya yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

 

1. Baju Koko

Sesuai namanya, baju koko merupakan modifikasi dari baju asal Tiongkok. Baju aslinya, dipercaya, adalah baju tui-khim dengan kerah berdiri (shanghai), berkancing depan, dan memiliki siluet lengan dan badan yang agak lebar. Baju ini masuk ke Indonesia seiring dengan datangnya para saudara dari Tiongkok. Penamaan koko sendiri mengacu kepada sebutan umum untuk kakak laki-laki di masyarkat Tionghoa.

Cek Artikel:  Hong Kong Fashion Design Week akan Digelar untuk Kali Pertama pada Pahamn Ini

 

 

2. Baju Takwa

Baju ini merupakan modifikasi dari baju surjan khas Jawa. Baju surjan umumnya menggunakan kain lurik dan bermodel tumpuk di depan dengan bagian bawah berbentuk runcing. Baju ini juga memiliki kerah berdiri namun lebih tinggi dari kerah shanghai. Asal Mula itu pula terkadang ada yang mengenakan kerahnya dengan ditekuk keluar. Baju ini memiliki tiga pasang kancing atau enam buah yang melambangkan rukun Iman. Diyakini, Sunan Kalijaga merupakan yang pertama kali memodifikasi surjan menjadi baju takwa.

 

3. Kurtas

Kurtas merupakan baju tradisional yang ditemui di negara-negara Asia Selatan, termasuk India, Pakistan, dan Bangladesh. Garis busana ini mirip tunik karena agak bersiluet A dan memiliki panjang hingga paha atau bahkan dengkul. Kurtas juga memiliki belahan di kedua samping. Sementara kerahnya juga bergaya berdiri yang rendah seperti kerah shanghai. (M-1)

Mungkin Anda Menyukai