Gas Melon Mahal, Mahasiswa Tasikmalaya Gelar Aksi di Depan Depo Pertamina

Gas Melon Mahal, Mahasiswa Tasikmalaya Gelar Aksi di Depan Depo Pertamina
Mahasiswa menggelar unjuk rasa di depan Depo Pertamina Tasikmalaya memprotes mahalnya harga gas subsidi 3 kilogram.(MI/KRISTIADI)

SEJUMLAH mahasiswa yang tergabung dalam satuan siswa pelajar dan mahasiswa (Sapma) Kota Tasikmalaya, menggelar aksi di depan Depo Pertamina di Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang.

Aksi dilakukan terkait dengan mahalnya gas subsisi 3 kilogram yang dijual Rp18 ribu-Rp 20 ribu per tabung di tingkat pangkalan.

Para mahasiswa membentangkan spanduk di pintu gerbang masuk bertuliskan : Berantas Mafia Migas di Tasikmalaya. Mereka kemudian melakukan orasi.

Aksi ini mendapat kawalan anggota TNI, Polres Tasikmalaya dan Satpam Depo Pertamina.

Koordinator aksi Muamar Khadapi mengatakan, unjuk rasa ini merupakan  bentuk keprihatinan atas mahalnya harga gas subsidi 3 kg di tingkat warung. Satu tabung gas dijual hingga Rp 26 ribu.

Cek Artikel:  Rektor Unpad Dilantik, Bertekad Jadi Kampus yang Mendunia

“Secara aturan warungan tidak boleh menjual gas subsidi elpiji 3 kg. Sepatutnya pangkalan dapat menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) seharga Rp16 ribu,” tegasnya.

Massa aksi menuding Pertamina tidak memberikan edukasi kepada masyarakat. Mereka juga tidak melakukan pengawasan.

Sementara itu, Ketua DPC Himpunan Swasta Nasional Minyak dan gas (Hiswana Migas) Priangan Timur, Sigit Wahyu Nandika mengatakan, aksi yang dilakukan mahasiswa di Depo Pertamina secara undang-undang tidak boleh dilakukan. Pasalnya Depo Pertamina merupakan objek vital nasional.

“Kami menampung aspirasi dari mahasiswa berkaitan dengan aksi yang dilakukan di depan Depo Pertamina. Kalau ada yang bermain dengan menjual harga di pangkalan di atas HET supaya melaporkannya,” tandasnya.

Cek Artikel:  Golkar Purwakarta Antar Anne Ratna ke KPU Purwakarta pada 28 Agustus

 

Mungkin Anda Menyukai