Gantikan Ismail Haniyeh, Yahya Sinwar Formal Jabat Kepala Biro Politik Hamas

Liputanindo.id – Hamas resmi menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin biro politik baru setelah kematian Ismail Haniyeh. Sinwar resmi menggantikan posisi Ismail Haniyeh yang tewas terbunuh di Teheran, Iran.

“Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan pemilihan Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik gerakan tersebut, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat, semoga (Allah) mengasihaninya,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan singkat, dikutip Al Jazeera, Rabu (7/8/2024).

Sinwar dianggap oleh Israel sebagai dalang di balik serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas di dalam wilayah Israel, yang menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menahwan 200 lainnya.

Penunjukan Sinwar ini juga terjadi ketika ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat. Bingungkatan ini terjadi setelah kematian Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan tertinggi Hizbullah Fuad Shkur.

Cek Artikel:  Info Gembira, Kate Middleton Selesai Jalani Kemoterapi

Hamas, Iran dan juga Hizbullah menuduh Israel dalang dari kematian para petinggi itu. Mereka berjanji akan membalas tindakan Israel atas pembunuhan itu.

Pembunuhan Haniyeh juga disebut sebagai upaya pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menggagalkan upaya negosiasi gencatan senjata, di mana Haniyeh merupakan tokoh kunci.

Yahya Sinwar lahir di kamp pengungsian Gaza, sebelah selatan Khan Younis, dan merupakan mantan kepala aparat keamanan Al-Majd, yang bertugas melenyapkan warga Palestina yang diduga bekerja sama dengan Israel. Ia menjadi pemimpin Hamas di Jalur Gaza pada tahun 2017.

Sinwar adalah salah satu dari beberapa pemimpin Hamas yang diminta surat perintah penangkapannya oleh Pengadilan Kriminal Dunia (ICC) atas tuduhan kejahatan perang pada 7 Oktober lalu.

Cek Artikel:  Artha Graha Acuh dan Artha Graha Network di WOW Indonesia Festival 2024

Surat perintah juga diminta untuk beberapa pemimpin Israel, termasuk Netanyahu dan kepala pertahanan Israel Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.

Mungkin Anda Menyukai