Gandeng KP2MI, Kemenperin Buka Kesempatan Kerja Luar Negeri bagi Mahasiswa

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Dok Kemenperin

Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meningkatkan kualitas tenaga kerja industri yang mahir dan siap Kepada berkontribusi, termasuk memenuhi tingginya permintaan Kepada pekerja pengelasan.

Selain memaksimalkan penyerapan di dalam negeri, Kemenperin berperan aktif dalam memberikan kesempatan kepada lulusan Kepada Mempunyai pengalaman kerja di luar negeri.

“Sebagai salah satu negara yang Mempunyai sejarah panjang dalam mendukung industrialisasi di Indonesia, Jepang kini Mempunyai kebutuhan tenaga kerja di bidang pengelasan yang sangat tinggi. Tentunya ini memerlukan SDM yang kompeten dan Dapat berdaya saing Dunia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 21 Maret 2025.

Menperin menjelaskan kedua negara, Indonesia dan Jepang, secara aktif membangun Interaksi kerja sama di berbagai sektor, termasuk dalam pengembangan SDM.

Begitu ini, Jepang membutuhkan lebih banyak tenaga kerja di sektor pengelasan Kepada mendukung industri otomotif dan perkapalan. Perusahaan dalam bidang ini mencari welder yang Mempunyai keterampilan serta sertifikasi yang membuktikan kelayakan mereka.

Cek Artikel:  Industri MICE Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani juga mengungkapkan tingginya permintaan Kepada keterampilan pengelasan Begitu melakukan kunjungan kerja dan memberikan kuliah Lazim di Politeknik ATI Makassar pada 19 Maret 2025.

Selama kunjungan tersebut, Christina menyoroti pentingnya bagi mahasiswa Politeknik ATI Makassar Kepada menjadi tenaga kerja terampil dan profesional di luar negeri serta memberikan apresiasi terhadap Realita bahwa Seluruh alumni Politeknik ATI Makassar berhasil mendapatkan pekerjaan di sektor industri.
 


(Ilustrasi. Foto: Dok Liputanindo.id)

Ciptakan SDM berdaya saing Dunia

Pada kesempatan lain, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Mahluk Industri (BPSDMI) Masrokhan menjelaskan bahwa mereka sedang mengembangkan Kategori tenaga kerja Global melalui institusi pendidikan vokasi di Rendah naungan Kemenperin.

Cek Artikel:  Sasaran Swasembada Pangan Dipercepat ke 2027

“Kepada itu, Kemenperin menyusun kebijakan Kepada menciptakan SDM berdaya saing Dunia dengan meningkatkan kerja sama luar negeri melalui pelatihan-pelatihan yang bekerja sama dengan negara maju, peningkatan standar kurikulum, sertifikasi Global, prakerin dan magang di luar negeri, serta kelas industri Global,” ungkapnya.

Salah satu kelas industri Global yang telah dibentuk adalah kelas industri Morimitsu Jepang, yang difokuskan pada pelatihan tenaga pengelasan tingkat mahir di Politeknik ATI Makassar, institusi vokasi Kemenperin dengan Pusat perhatian pada teknologi industri dan manufaktur.

“Program kelas industri ini merupakan program awal pendidikan kelas Global yang mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri, dalam hal ini ke Jepang, yang diawali dengan Penyelenggaraan short-term internship bagi mahasiswa,” Terang Masrokhan.

Pada pelaksanaannya, Kemenperin juga didukung oleh Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) yang Mempunyai tugas memberikan pelindungan bagi pekerja-pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Cek Artikel:  Program Kartu Prakerja 2024 Mulai Dibuka Malam Ini, Segera Klik www.prakerja.go.id.

Direktur Politeknik ATI Makassar Muhammad Basri menyatakan bahwa mereka telah menjalin kerja sama dengan dua perusahaan dari Jepang, Merukapan Morimitsu Industry Co, Ltd dan Asia Afrika Investment (AAI) Co, Ltd, dalam program magang dan penempatan kerja mahasiswa di Jepang di bidang pengelasan (welding) dalam Program Studi Teknik Manufaktur Industri Agro.

Sebanyak 18 mahasiswa telah berpartisipasi dalam program magang jangka pendek di Nagasaki, Jepang, selama dua minggu dari 17 Februari hingga 2 Maret 2025. Para peserta yang diberikan kesempatan itu akan mendukung rekan-rekan mereka dalam beradaptasi Begitu magang yang dirancang selama satu tahun dimulai pada September 2025.

Basri berharap agar Politeknik ATI Makassar dapat menyusun dan melaksanakan program ini dengan efektif sehingga mahasiswa mereka memperoleh pengalaman Global sekaligus meningkatkan kemampuan dan daya saing. (Avifa Aulya Utami Dinata)

Mungkin Anda Menyukai