Liputanindo.id – Hari ini, Indonesia bersiap menghadapi teror paling dekat dan mengerikan: bukan dari hutan, bukan dari rumah Hampa, tapi dari dalam keluarga sendiri.
Gambar hidup Selepas Tahlil, produksi BION Studios yang telah mengguncang publik sejak perilisan teasernya, kini Formal tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai Kamis, 10 Juli 2025.
Dibintangi oleh Aghniny Haque, Bastian Steel, dan Epy Kusnandar, Selepas Tahlil bukan sekadar Gambar hidup horor. Ini adalah perjalanan emosional tentang keluarga, kutukan, dan rasa bersalah yang terlambat disadari.
Mengangkat kisah dari episode viral podcast Lentera Malam, Gambar hidup ini menyatukan kisah urban yang sudah Tak asing Kembali di telinga masyarakat dengan konflik batin yang tajam dan menggugah.
Cerita bermula dari Mortalitas misterius Pak Hadi (Epy Kusnandar), yang jenazahnya Tak Dapat dikuburkan dengan tenang. Bukannya tenang di liang lahat, jenazah Bahkan Terbangun dan
berjalan sendiri dari Surabaya ke Lamongan.
Dua anaknya, Saras (Aghniny Haque) dan Yudhis (Bastian Steel), pun harus menghadapi Fakta bahwa Orang Uzur yang mereka pikir mereka kenal, Rupanya menyimpan rahasia gelap—rahasia yang kini meneror mereka lewat perjanjian ilmu hitam dari masa Lampau.
Gambar hidup ini sudah menuai pujian sejak Gala Premiere 6 Juli Lampau karena pendekatannya yang segar: Horor yang Tak datang dari luar rumah, tapi dari orang yang paling kita percaya.
Tak hanya Membangun merinding, Selepas Tahlil juga menggali luka-luka Lamban dalam Interaksi anak dan orang Uzur yang tak pernah Betul-Betul sembuh.
“Ini bukan Gambar hidup horor Normal. Di sini, hantu adalah ayahmu sendiri. Dan itu Bahkan yang paling menakutkan,” kata Adriano Rudiman, Pengarah adegan Gambar hidup yang juga dikenal sebagai ilustrator Kambing Jantan.
Akting emosional dari Aghniny dan Bastian semakin memperkuat kesan bahwa Selepas Tahlil bukan hanya kisah supranatural, tapi juga Cerminan dari warisan trauma keluarga yang sering disembunyikan demi nama Bagus atau rasa sayang.
Dalam satu adegan, Saras bahkan dirasuki, mempertaruhkan dirinya sendiri demi memutus rantai kutukan yang diwariskan turun-temurun.
Gambar hidup ini juga menandai babak baru horor Indonesia: visual yang kelam, sound design yang menghantui, dan naskah yang berani membuka luka-luka kolektif tentang komunikasi yang Tak pernah selesai antar generasi.
Kalau Anda berpikir horor hanya soal setan dan penampakan, Selepas Tahlil akan membuatmu berpikir ulang. Karena terkadang, yang paling menyeramkan adalah apa yang Tak pernah dibicarakan di dalam rumah kita sendiri.
Selepas Tahlil kini sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia. Jangan tunggu cerita ini disebarkan orang lain. Hadapi sendiri terornya, mulai dari kursi bioskop.

