Gambar hidup Kaka Boss Begitunya Gambar hidup Indonesia Timur Memberikan Senyuman Kebahagiaan

Film Kaka Boss: Saatnya Film Indonesia Timur Memberikan Senyuman Kebahagiaan
Press Screening Gambar hidup Kaka Boss di Epicentrum XXI Kuningan, Jakarta, Kamis (22/8/2024)(MI/ASTRI NOVARIA)

SALAH satu produser Kaka Boss, Dipa Andika, mengatakan walaupun film ini mengangkat sisi besar Indonesia timur, tetapi ia berharap film “Kaka Boss” bisa diterima dan dinikmati semua pihak.

“Ketika Ari punya keresahan mengapa film Indonesia timur adanya hanya mengedepankan kesedihan dan ketertinggalan. Inilah saatnya, film Indonesia timur memberikan senyuman dan kebahagiaan,” seru Dipa saat press screening di Jakarta, Kamis (22/8).

“Kaka Boss” dibintangi oleh Godfred Orindeod, Glory Hillary, Mamat alkatiri, abdur Arsyad, Putri Nere, Ernest Prakasa, Nowela Mikhelia, Aurel Mayora, Chun “Funky Papua”, Elsa Japasal, Aurel Mayori, Bima Azriel, Reinold Lawalata, Teddy Adithya, Ge Pamungkas, Priska Baru Sagu, dan Adrian Mattheis.

Baca juga : Peringati Hari Kemerdekaan Gambar hidup Kaka Boss Bakal Tayang Lebih Dulu di 5 Kota

Dibintangi oleh sebagian besar para pemeran yang berdarah Indonesia Timur dengan cerita yang ditulis dan disutradarai oleh kreator berdarah Indonesia Timur, serta berkisah tentang keluarga Timur, membuat “Kaka Boss” menjadi film yang menyajikan autentisitas cerita yang utuh. 

Cek Artikel:  Duta FFI 2024 dan Upaya Meluaskan Khazanah Sinema Indonesia

Etalase bagi Seniman Indonesia Timur

Pengarah adegan Arie Kriting menyebut film “Kaka Boss” ingin menjadi etalase bagi seniman Indonesia Timur yang mampu membuktikan diri bisa dan mampu bersinar di perfilman Indonesia. 

Baca juga : Kaka Boss Jadi Etalase bagi Seniman Indonesia Timur

“Ini saya bawakan talenta-talenta dari Indonesia Timur. Jadi Indonesia Timur bukannya hanya ada SDA-nya aja, tetapi SDM-nya juga mampu,” paparnya.  

Hal ini dibenarkan oleh para pemain yang sebagian besar berdarah Indonesia Timur. Godfred Orindeod,  yang mendapat peran utama sebagai “Kaka Boss” awalnya juga bertanya kepada Arie Kriting tentang keseriusannya menawarkan film drama untuknya. Ia mengatakan selama ini banyak tawaran yang datang kepadanya mayoritas bergenre laga. Sempat ada tawaran datang kepadanya untuk bermain film drama,  namun gagal.

“Selama ini orang melihat saya itu di film action. Dialognya sedikit hanya caki maki orang saja, yang banyak dialog adalah kaki dan tangan saya,” paparnya diikuti gelak tawa dari pemain lainnya.

Cek Artikel:  Mewahnya Unggahan Erina Gudono Picu Komparasi dengan Marie Antoinette

Baca juga : Sineas dan Komika Ikut Demo di DPR RI Tolak Revisi UU Pilkada

Di sisi lain, Godfred menilai tawaran dari Arie Kriting untuk bermain di film drama adalah sebuah kesempatan baginya dan juga menjadi jawaban atas doa-doanya selama ini.

“Ini kesempatan, mungkin selama ini orang menilai tidak bisa karena memang tidak ada kesempatan. Kita belum diberi kesempatan. Saya selalu punya keyakinan, semoga waktu itu akan datang. Mungkin kesempatan ini adalah jawaban dari doa yang tertunda, dan akhirnya dijawab Tuhan,” ujarnya.

Senada dengan Godfred, Putri Nere yang namanya besar di dunia brodcasting juga sangat bersyukur bisa mendapatkan kesempatan untuk bermain kembali di film layar lebar. Ia mengaku kesempatan juga pernah datang, namun sudah berlangsung lama. Putri Nere pernah bermain dalam film Di Timur Surya pada tahun 2012.

Baca juga : Tantangan Baru Dian Sastrowardoyo di Gambar hidup “Mothernet” Berbarengan Ringgo Agus Rahman

Cek Artikel:  Raisa Siapkan Tur ke Jepang, September 2024

Berbeda dengan Glory Hillary, aktris pendatang baru ini mengaku “Kaka Boss” adalah debut pertamanya dalam berakting. Karena belum pernah akting sebelumnya, gadis remaja ini menjadikan pengalaman pertamanya dengan memberikan yang terbaik versi dirinya tanpa beban apapun.

“Mungkin karena pengalaman pertama tidak ada pressure dari apapun, jadi mengalir saja,” ujarnya.

Tak hanya sederet bintang bertalenta yang menghiasi  depan layar “Kaka Boss”, orang-orang dari Indonesia Timur juga dilibatkan di belakang layar. Eksis Arif Brata yang berasal dari Makassar sebagai comedy consultan, Kristo Immanuel yang berdarah Ambon tak hanya menjadi pemain juga bertindak sebagai co-director di film “Kaka Boss”, serta ada Chun “Funky Papua” dari Sorong yang dipercaya untuk dance. Jebolan ajang pencarian bakat di salah satu televisi swasta ini bahkan berseloroh, “Kalau saya mati, arwah saya tidak lagi gentayangan. Apa yang tersalurkan 2010 di dunia dance, sudah terwujud di film,” imbuhnya bangga.

 

Mungkin Anda Menyukai