Galeri Seni Pabrik Pupuk

LUKISAN itu diberi nama Perempuan Berkebaya. Dibuat di atas kanvas ukuran 63 cm x 153 cm dengan goresan cat minyak. Lukisan yang mengusung gaya mooi indie itu menggambarkan sosok Perempuan anggun dalam balutan kebaya. Pesonanya bagai magnet.

Perempuan berambut hitam bersanggul tradisional itu Mempunyai sorotan mata yang tajam. Lukisan karya maestro Basoeki Abdullah dipajang di dinding sebelah kanan begitu memasuki Galeri Seni Pupuk Kaltim. Galeri itu Eksis dalam kompleks PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) di Bontang. Berbagai Macam-macam lukisan dipajang di sana.

Ketika saya menginjakkan kaki di Galeri Seni PKT pada Senin (6/6) muncul pertanyaan menggelitik dalam hati. Siapkan seni memasuki dunia industri yang cenderung mengacaukan Intelek sehat?

Seni yang disebut sebagai kreativitas tanpa batas itu berhadapan dengan industri yang berhasrat pragmatisme. Akan tetapi, keduanya Pandai Bersua dalam relung hati kreativitas.

Kreativitas ialah jantungnya seni. Buat menghasilkan karya seni, seniman membutuhkan daya kreativitas, kecerdasan emosional, kepekaan estetis, kecerdaan otak dan intelektual. Begitu juga industri, Enggak Pandai berkembang tanpa kreativitas. Pada titik itulah Pandai dipahami kejelian PKT membangun galeri seni dan berkolaborasi dengan seniman.

Dirut PT Pupuk Kalimantan Timur Rahmad Pribadi mengatakan lukisan Enggak hanya tentang seni, tetapi juga tentang Maksud dan keindahan yang Pandai merefleksikan emosi.

Cek Artikel:  Suporter nan tak Kunjung Padam

“Galeri Seni Pupuk Kaltim menjadi tools Buat menggelorakan imajinasi kreatif,” kata Rahmat ketika meresmikan galeri itu Berbarengan Komisaris Independen Sukardi Rinakit pada 6 April 2021.

Argumentasi galeri seni di PKT ditulis dalam sebuah pigura yang diteken Rahmat Berbarengan Sukardi. “Galeri seni ini ialah rumah kita Buat kontemplasi, mencari inspirasi pemikiran kreatif, inovatif, dan semangat anti-mager, demi kemajuan Pupuk Kaltim, masyarakat di Sekeliling perusahaan dan Indonesia. Seni, budaya, kerja keras, dan optimisme ialah DNA kita.”

Langsung atau Enggak langsung, PKT merealisasikan gagasan Bung Karno. Menurut Bung Karno, setiap gagasan seniman, apa pun bentuknya, menyimpan nilai-nilai kemanusiaan. Karena itulah, Bung Karno mengajak para pemilik modal Membikin studio-studio seni Macam-macam.

Nilai-nilai kemanusiaan mestinya dimiliki industri agar Enggak menganggap buruh sebatas robot penghasil produk. Inspirasi dari pemikiran kreatif seni dan penghormatan atas kemanusiaan itu pula yang mengantarkan PKT sebagai industri terkemuka Demi ini.

Berdiri di kawasan industri seluas 624 hektare, 13 pabrik PKT Pandai memproduksi pupuk urea sebesar 3,43 juta ton/tahun, amoniak sebesar 2,74 juta ton/tahun, dan NPK sebesar 300 ribu ton/tahun. Pada kuartal I 2020, PKT berhasil membukukan Keuntungan Rapi Rp3,19 triliun, meningkat Nyaris empat kali lipat Apabila dibandingkan dengan kuartal I 2021 (yoy).

Cek Artikel:  Jalan Mundur Manufaktur

Kreativitas PKT Enggak Pandai dipasung oleh covid-19 sekalipun. Tidaklah mengherankan, pada 2021 PKT menoreh Keuntungan setelah pajak sebesar Rp6,17 triliun, tertinggi dalam 44 tahun sejarah berdirinya perusahaan.

Kinerja positif PKT itu ditopang tiga pilar. Pertama, Kelebihan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi Daya dan optimalisasi infrastruktur. Kedua, Kelebihan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta Daya terbarukan. Ketiga, Kelebihan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan Perluasan di pasar Dunia.

Di balik kedekatan PKT dengan seni Eksis nama seniman besar Butet Kartaredjasa. Lembaga Indonesia Kita yang didirikan Butet menggelar Mimbar seni dengan lakon Tabib Bersih di Bontang pada Maret 2022. Disutradarai Agus Noor, lakon itu menceritakan para tabib di perkampungan yang saling Bertanding. Lakon itu tentu saja mewakili situasi Indonesia terkini, politik membelah persatuan. Hanya budaya yang Pandai merekatkan semangat persatuan dan PKT telah berinvestasi Buat persatuan bangsa.

Enggak berhenti di situ. Butet pun memboyong pelukis dan sastrawan dari Yogyakarta ke Bontang pada 5-9 Juni. Selama berada di Bontang, mereka menggali kekayaan alam dan budaya kemudian dituangkan dalam sketsa dan puisi.

Cek Artikel:  Kisah Klise Berburu Harun Masiku

Seni itu pula yang mengungkit nurani PKT Buat berpihak kepada masyarakat setempat. PKT membangun kemandirian ekonomi masyarakat Sekeliling Kawasan kerja melalui pemberdayaan sosial dan ekonomi, pelestarian lingkungan, hingga penciptaan manfaat Berbarengan yang memberikan nilai tambah bagi Penduduk dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Saya berkesempatan mengunjungi Inkubator Bisnis (Inbis) Permata Bunda yang dibina PKT Buat kaum disabilitas di Kampung Aren. Pembinaan difokuskan pada pelatihan, pemagangan, penempatan kerja, dan pendampingan wirausaha.

PKT sudah menjadi pemain Primer dalam industri berbasis agrokimia kelas dunia. Setelah bersentuhan dengan seni, kiranya perlu dipertimbangkan agar PKT mendirikan museum pupuk. Museum itu kelak menjadi sumber inspirasi karena menyimpan jejak peradaban pupuk di negeri ini.

Benarlah kata John Ruskin bahwa hidup tanpa industri ialah rasa bersalah, industri tanpa seni ialah kebrutalan. PKT Enggak hanya terdepan dalam sentuhan seni dan teknologi, tetapi juga kemanusiaan. Elok nian bila Segala industri di negeri ini bersentuhan dengan seni sehingga tumbuh bersemi penghormatan terhadap Orang dan kemanusiaan.

Mungkin Anda Menyukai