Gagal ke Semifinal, Football Institute : Prestasi Alfred Riedl Lebih Berkualitas dari STY di Piala AFF

JAKARTA – TimnasĀ  Indonesia gagal melangkah ke semifinal setelah dikalahkan Filipina dengan skor 0-1 pada laga penentuan Grup B Piala AFF 2024 yang berlangsung di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu (21/12/2024) malam.

Dengan kegagalan ini, Founder Football Institute Budi Setiawan menyebut, prestasi Instruktur Timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) di Dasar Instruktur asal Austria, Alfred Riedl yang sama-sama tiga kali gagal membawa gelar Pemenang Piala AFF.
Pada Piala AFF 2020, STY hanya Bisa membawa Indonesia menjadi runner up, Lampau piala AFF 2022 hanya mencapai semifinalis dan PIala AFF 2024 gagal ke semifinal. Sementara Alfred Riedl membawa Indonesia runner up Piala AFF 2010, Lampau gagal ke semifinalis PIala AFF 2014, dan kembali menjadi runner up Piala AFF 2016.
“Hasil ini menunjukkan prestasi STY berada di Dasar Alfred Riedl. Yang lebih parah Tengah, peringkat Indonesia dipastikan akan turun Tengah setelah kekalahan Rival Filipina. Satu kata Kepada PSSI, Pengkajian STY. Tertentu Kepada STY , mundur lebih Berkualitas,” tegasnya.

Cek Artikel:  Ruben Neves Ungkap Nyaris Pindah Dua Klub Ini Sebelum Berlabuh ke Al Hilal

Lebih jauh Budi Setiawan menyebut kegagalan ini sebenarnya Kagak perlu terjadi Apabila STY Bisa mengoptimalisasi Seluruh potensi yang Terdapat. Apalagi, STY punya kewenangan memanggil pemain yang layak masuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024.

“STY sia-siakan kesempatan dan wewenangnya itu. Sekarang, dia telah menggali kuburannya sendiri,” kata Budi Setiawan.

Dari catatan Football Institute, Budi merinci, STY telah berhasil berhasil menciptakan rekor baru Adalah imbang 3-3 Rival Laos dan kalah 1-0 Rival Filipina.

“Timnas Indonesia yang ditangani STY dalam 2 kali pertemuan terakhir Kagak Bisa menang. STY memang jempolan. Indonesia hanya kalah 1-0 Rival Filipina. Shame on You STY. Anda harus tau diri dengan hasil ini,” ujar Budi Setiawan.

Cek Artikel:  Indonesia Vs Laos, Marselino Ferdinan Dkk Janjikan Kemenangan

Menurut Budi, kegagalan ini bukan hanya membuka kepalsuan dan menunjukkan ketidakmampuan STY dalam meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia tanpa kehadiran pemain naturaslisasi.

“Apalagi yang mau diharapkan dari STY? Timnas kita naik di Asia dan dunia tetapi mundur di kancah ASEAN. Ini bukti STY itu hanya Instruktur Normal, yang hanya Dapat mengandalkan pemain naturalisasi yang dihadirkan oleh kerja keras Ketum PSSI Erick Thohir,” jelasnya.

Budi Setiawan juga menyesalkan keputusan STY mengganti Marselino Ferdinan dalam laga tersebut. Bahkan, kata Budi, menyebut keputusan itu sangat fatal. Alasannya, Marselino yang mencetak dua gol Ketika Timnas Indonesia menang 2-0 melawan Arab Saudi di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Area Asia itu telah menciptakan beberapa kali Kesempatan gol.

Cek Artikel:  Ditekuk Cina 2-1, Indonesia Telan Kekalahan Perdana Putaran Ke-3 Kualifikasi PD - Liputanindo.id

“Saya Kagak habis pikir STY melakukan pergantian Marselino dengan pemain yang Kagak efektif dan Kagak Berfaedah,” tanyanya. ***

Mungkin Anda Menyukai