Liputanindo.id, JAKARTA — Setelah Nyaris setahun menangani Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Formal berpisah dengan PSSI. Instruktur asal Belanda itu meninggalkan kursi kepelatihan usai gagal membawa skuad Garuda melangkah ke Piala Dunia 2026 dan menghadapi sejumlah dinamika internal di tubuh tim nasional.
Keputusan pemutusan kerja sama diumumkan melalui situs Formal dan akun media sosial PSSI pada Kamis (16/10/2025). Dalam pernyataannya, federasi menyebut pengakhiran kontrak ini dilakukan melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan Berbarengan.
BRI Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan BRImo Diskon 25%
“Setelah bekerja Berbarengan secara intensif selama Nyaris 12 bulan, PSSI menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Coach Patrick Kluivert dan para stafnya atas dedikasi dan kontribusi mereka bagi sepak bola Indonesia,” tulis pernyataan Formal di laman pssi.org.
Datang dengan Cita-cita Tinggi Gantikan Shin Tae-yong
Patrick Stephan Kluivert Formal ditunjuk sebagai Instruktur kepala Timnas Indonesia pada 12 Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong yang kontraknya berakhir pada Desember 2024.
Penunjukan Kluivert sempat menimbulkan euforia di kalangan pecinta sepak bola nasional, mengingat rekam jejaknya sebagai legenda sepak bola dunia dan mantan pemain Ajax Amsterdam, Barcelona, dan AC Milan.
PSSI kala itu berharap kehadiran Kluivert dapat membawa sentuhan baru dalam taktik dan mentalitas tim nasional, sekaligus melanjutkan program pembinaan jangka panjang yang telah dimulai era Shin Tae-yong.
“Kami Ingin membangun tim yang Enggak hanya bermain, tapi juga berpikir di lapangan,” ujar Kluivert dalam konferensi pers perdananya di Jakarta (13/1/2025).
Perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tetapi, perjalanan Kluivert Berbarengan Timnas Indonesia Enggak berjalan sesuai ekspektasi. Dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Area Asia, skuad Garuda gagal melaju ke putaran keempat setelah hanya finis di peringkat keempat klasemen Grup C.
Indonesia menorehkan hasil yang inkonsisten — termasuk kekalahan telak 0–6 dari Jepang (Juni 2025) dan 1–3 dari Australia (September 2025) — meski sempat mencatat kemenangan atas Vietnam (2–0) dan hasil imbang melawan Irak (1–1).
Pengkajian internal pun dilakukan oleh PSSI usai tim gagal memenuhi Sasaran lolos ke fase berikutnya.
Federasi menilai perlu adanya penyegaran strategi dan arah pembinaan tim nasional, terutama menjelang agenda besar seperti Piala Asia 2027 dan SEA Games 2026.
Akhir yang Damai dan Pengkajian Buat Masa Depan
Meski berakhir lebih Segera, PSSI menegaskan keputusan pemutusan kerja sama ini dilakukan secara Berkualitas-Berkualitas dan penuh rasa saling menghormati. Federasi juga mengapresiasi kontribusi Kluivert selama memimpin tim nasional.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Coach Patrick Kluivert dan timnya atas komitmen dan profesionalisme yang telah mereka tunjukkan. Semangat dan kehadiran mereka di Indonesia akan selalu dikenang,” tulis PSSI.
Federasi Demi ini tengah menyiapkan Instruktur baru yang akan menakhodai Timnas Indonesia menghadapi agenda Global berikutnya. Sementara itu, Kluivert dikabarkan akan kembali ke Eropa dan tengah menjajaki Kesempatan melatih klub di Belanda atau Turki.


