Gagal 10 Besar PON 2024, Ketua Biasa KONI Riau Minta Ampun

Gagal 10 Besar PON 2024, Ketua Umum KONI Riau Minta Maaf
Ilustrasi.(ANTARA/ARNAS PADDA)

Ketua umum KONI Riau Iskandar Hoesin menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Riau lantaran tidak bisa memenuhi target masuk 10 besar PON XXI Aceh-Sumut. KONI Riau sudah semaksimal mungkin dalam mempersiapkan kontingen menuju PON XXI.

Riau hanya mampu berada pada peringkat 12 atau turun 4 peringkat atau peringkat 8 pada PON XX Papua tahun 2021 lalu. Pada PON kali ini, Riau mengumpulkan total 78 medali, yang terdiri dari 21 medali emas, 22 perak, dan 36 perunggu.

“Pertama saya menyampaikan permohonan maaf tidak bisa mencapai target 25 medali emas, dan tidak masuk 10 besar PON XXI Aceh-Sumut. Tanggung jawab ini ada di tangan saya sebagai Ketua Biasa KONI Riau. Tapi kami tetap bersukur Alhamdulillah medali yang kita raih tidak turun. Dalam kurun waktu 2,5 tahun kami memaksimalkan waktu menyiapkan kontingen Riau menuju PON XXI,” kata Iskandar, Sabtu (21/9).

Baca juga : KONI Provinsi Punya Hak Terjunkan Atlet Olimpiade di PON

Cek Artikel:  Wonder Kid Manchester United Kobbie Mainoo Dipanggil ke Timnas Inggris untuk Pertama Kalinya

Ia menjelaskan, tidak tercapainya target 25 medali emas ini karena lebih setengah dari 18 cabor unggulan yang ditargetkan meraih medali emas gagal terpenuhi. Di antaranya, angkat besi, binaraga, sepak takraw, paramotor, terjun payung, dayung, muaythai, barongsai, dan kempo.

“Kagak satu pun dari sembilan cabor ini meraih medali emas, walaupun sudah menargetkan medali emas. Bahkan ada yang sama sekali tidak menyumbangkan medali. Tapi inilah perjuangan sudah maksimal. Terdapat juga atlet kita yang setiap PON meraih medali ema, juga gagal meraih medali,” terangnya.

Ia juga mengapresiasi cabor yang tidak menargetkan medali emas, secara mengejutkan dapat medali emas. “Itu cabor ski air meraih dua medali emas. Senam juga berhasil melebih tiga medali emas, begitu juga dengan anggar juga melebihi target satu medali emas. Ini menjadi pelajaran kita kedepan dalam meraih prestasi terbaik,” ujarnya.

Baca juga : PON Tunjukkan Keberhasilan Pembinaan Atlet di Daerah

Cek Artikel:  Formula 1 Lando Norris Mendominasi GP Singapura

Ia menambahkan, pihaknya tidak mencari kambing hitam dalam kegagalan cabor dalam mencapai target medali emas. Karena pihaknya juga menyaksikan langsung pertandingan cabor yang ditargetkan medali. Atlet, pelatih dan pengurus sudah berusaha mencapai target namun gagal.

“Sama-sama kita lihat di lapangan, betapa atlet Riau sudah bertanding dan berjuang maksimal, sampai memeras keringat. Atas perjuangan mereka itulah saya berterima kasih, kepada semua atlet Riau. Selamat dan sukses atas capaian prestasi yang sudah kita raih bersama,” jelasnya.

Menurutnya, ada beberapa cabor unggulan Riau, yang diprediksi bakal meraih medali emas pada partai final namun gagal, dan hanya meraih medali perak. Lagi ada faktor nonteknis yang membuat atlet Riau gagal meraih medali emas, namun tidak begitu banyak. Teladannya cabor kempo, dan angkat berat.

Baca juga : KONI: PON 2024 Harus Jadi Momentum Kebangkitan Olahraga Barongsai

Cek Artikel:  Novak Djokovic dkk Disambut Bak Pahlawan di Belgrade

“Di hari terakhir pertandingan partai final cabor andalan kita yang diprediksi meraih emas gagal tercapai. Mungkin ini karena faktor nonteknis, walaupun pelatih dan manajer sudah melakukan protes namun gagal. Inilah bentuk perjuangan kita, sekali lagi kami tidak mencari kambing hitam kegagalan ini. Ini menjadi evaluasi bersama,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kontingen Riau pada PON 2024, Pemerintah Provinsi Riau, DPRD Riau, Pj Gubernur Riau, Sekdaprov Riau, BUMD Riau, perusahaan-perusahaan swasta yang telah membantu kontingen Riau, serta seluruh masyarakat Riau, yang telah mendoakan kontingen Riau dalam meraih prestasi.

“Terima kasih kepada Pemprov Riau dan seluruh pihak yang mendukung kontingen Riau pada PON XXI. Pak Pj Gubri yang juga hadir di Aceh memberikan motivasi kepada atlet, pak Sekda SF Hariyanto juga di Medan memberikan motifasi. Sekda mengatakan jika capaian mencapai di atas 80% dari target, itu sudah maksimal,” pungkasnya. (Z-6)
 

Mungkin Anda Menyukai