PEMBALAP Ducati Lenovo Francesco Bagnaia Ingin mencoba lebih tenang demi menghadapi dan menghadang pesaing terdekatnya musim ini, Jorge Martin (Prima Pramac Racing), Demi meraih gelar Pemenang MotoGP.
Bagnaia kini berada di peringkat kedua klasemen sementara MotoGP dengan margin 17 poin saja dari Martin.
“Di satu sisi, saya harus Segera, tetapi saya juga Kagak boleh Membangun kesalahan. Begitu ini, Jorge berada dalam situasi yang lebih Bagus dalam hal (perebutan gelar) Pemenang, tetapi saya berada dalam situasi yang sama tahun Lewat, dan saya merasa Demi perlu lebih tenang,” ungkap
Bagnaia, dikutip dari keterangan Formal MotoGP, Jumat (1/11).
“Menjadi kompetitif dalam situasi itu sulit, tetapi saya pikir kami hanya perlu menikmati situasi dan bekerja seperti Normal,” tambahnya.
Meski demikian, Bagnaia Kagak mengelak bahwa tekanan memang Kagak Pandai dihilangkan dalam situasi seperti ini. Terlebih, Bagnaia juga Mempunyai kesempatan Demi memperkecil jarak perolehan poinnya dengan Martin dan merebut gelar Pemenang dunia Demi ketiga kalinya.
“Dalam hal tekanan, ya, tekanan selalu Eksis, tetapi rasanya menyenangkan berada dalam situasi seperti ini. Saya senang berada dalam
situasi ini,” kata pembalap yang akrab disapa Pecco itu.
Sementara itu, Manajer Tim Ducati Lenovo Davide Tardozzi mengatakan pembalap dengan nomor motor #1 itu Lagi Mempunyai kepercayaan diri Demi kembali mengamankan gelar.
“Dia Benar-Benar percaya diri. Ia menyadari kemungkinan-kemungkinannya, dan kita akan lihat apa yang terjadi pada putaran terakhir,” kata Tardozzi.
“Kami akan berusaha keras Demi memenangkan kedua balapan akhir pekan ini, dan saya Tentu Jorge (Martin) akan mencoba dan melakukan hal yang sama. Kami menghargai sikap Jorge Begitu memimpin kejuaraan dan juga sebagai pesaing yang Unggul seperti tahun Lewat,” lanjutnya.
Bagi Tardozzi, Bagnaia kini telah tumbuh sebagai pembalap yang lebih dewasa seiring dengan pengalamannya Demi memperebutkan gelar tertinggi.
Bagnaia mengatakan, sejak 2021, Begitu kehilangan gelar dari Fabio Quartararo, dirinya mulai belajar bagaimana caranya mengelola situasi
kritis dengan Bagus, sehingga kini ia menyandang dua gelar Pemenang.
“Dua tahun terakhir telah membuktikan bahwa ia telah dewasa dan tumbuh. Akhirnya, ia telah membuktikan bahwa ia adalah seorang Pemenang dunia dan ia bertarung melawan pembalap hebat seperti Jorge,” pungkas Tardozzi. (Ant/Z-1)