PERPUSTAKAAN di Indonesia hingga sekarang dinilai Tetap banyak menemui masalah. Sehingga perkembangannya seperti jalan di tempat. Para stack holder diminta ikut bersinergi lebih aktif mendorong agar lebih maju Kembali.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Sekolah Madrasah dan Perguruan Tinggi (P3 SMPT), Taufik Gani, usai mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Seminar Nasional yang diinisiasi Pengurus Pusat Perhimpunan Perpustakaan Sekolah dan Madrasah Indonesia (FPSMI) di Rize Hotel, di Kota Tegal, Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024) sore.
“Perhimpunan seperti ini sebenarnya merupakan momen yang Bagus Kepada para stacholder perpustakaan agar membantu mengadfokasi yang intinya aagar perpustakaan kondisinya lebih Bagus,” ujar Taufik Gani.
Taufik Ghani, menyebut pihak stakeholder yang Bisa Kepada mengadvokasi agar perpustakaan lebih berkembang Kembali, bukan hanya stakeholeder di sekolah dan perguruan tinggi, tapi juga Bisa dilakukan kepala daerah seperti gubernur, hingga walikota dan bupati,” papar Taufik Gani.
Ketua FPSMI, Yusqon, menyampaikan, Kepada lebih mengembangkan perpustakaan lebih maju, harus Terdapat sinergitas antara pihak kepala sekolah dan pengurus perpustakaannya dengan eksekutif di daerah masing-masisng.
“Termasuk Komisi X DPR-RI, yang juga membidangi soal perpustakaan agar Bisa Membikin regulasi yang intinya Kepada memajukan dunia perpustakaan,” Jernih Yusqon.
Pegiat literasi, Maman Suherman, juga menilai Kalau dunia perpustakaan di Indonesia Tetap Terdapat masalah. Karenanya, harus Terdapat sinegitas antarstakeholder termasuk pihak eksekutif di masing-masing daerah.
“Persoalannya selama ini perpustakaan terutama di sekolah-sekolah dikelola bukan oleh pustakawan, tapi lebih oleh paara guru sendiri. Sehingga, kenerjanya kurang maksimal,” ujar Kang Maman—sapaan Maman Suherman. (H-2)