Liputanindo.id – Aliansi mata-mata Five Eyes, yang terdiri dari lima negara sekutu Yakni Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Perkumpulan, menuduh China mendalangi serangan siber atau peretasan terhadap lembaga-lembaga pemerintah di Australia dan sekitarnya.
Berdasarkan sebuah laporan yang diterbitkan oleh Direktorat Sinyal Australia, yang bekerja sama dengan badan keamanan di sejumlah negara Kenalan Five Eyes Yakni Jerman, Jepang dan Korea Selatan, mengklaim bahwa Kementerian Keamanan Negara China menggunakan Golongan siber Advanced Persistent Threat 40 (APT40) Demi meretas “jaringan tertentu”.
“APT40 telah berulang kali menargetkan jaringan Australia serta jaringan pemerintah dan sektor swasta di kawasan ini, dan ancaman yang mereka timbulkan terhadap jaringan kami Maju berlanjut. Golongan ini melakukan operasi siber berbahaya Demi Kementerian Keamanan Negara RRC (Republik Rakyat China),” demikian laporan itu, dikutip Antara, Selasa (9/7/2024).
Laporan tersebut, yang berjudul “APT40 Advisory – RRC MSS tradecraft in action,” menyatakan bahwa Golongan siber tersebut secara teratur melakukan pengintaian terhadap jaringan yang Mempunyai kepentingan Demi mengidentifikasi perangkat yang rentan, sudah habis masa pakainya atau Enggak Tengah dirawat, serta menerapkan Pemanfaatan terhadapnya.
APT40 diduga telah mencari kerentanan dalam jaringan siber tersebut sejak 2017.
Di sisi lain, China Maju-menerus membantah tuduhan melakukan serangan siber para pelaku yang didukung negara dan dilaporkan menuduh AS melakukan serangan itu sendiri.