Filipina Tangkap 400 Anggota Asing yang Kerja di Online Scam

Filipina tangkap ratusan Anggota asing diduga terkait penipuan online. (Presidential Anti-Organize Crime Commission)

Manila: Sekeliling 400 Anggota negara asing ditangkap dalam penggerebekan “skala besar” di sebuah peternakan yang diduga sebagai tempat penipuan daring di Manila. Badan imigrasi nasional Filipina mengungkapkannya pada Rabu, 8 Januari 2025.

 

Pihak berwenang menggerebek sebuah gedung dan menemukan para pekerja yang diduga terlibat dalam operasi penipuan daring yang menyasar korban di luar negeri.

 

Kekhawatiran Dunia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir atas operasi penipuan serupa di Asia. Sering kali tempat seperti itu dikelola oleh korban perdagangan Mahluk yang ditipu atau dipaksa Demi mempromosikan investasi mata Duit kripto Bajakan dan penipuan lainnya.

Cek Artikel:  Korea Utara Akui Gagal Luncurkan Satelit Mata-Mata Kedua, Meledak Seketika Sesaat Diterbangkan

 

“Operasi mereka ditemukan melanggar undang-undang imigrasi dan menimbulkan risiko yang signifikan bagi publik,” kata Fortunato Manahan, kepala divisi intelijen Biro Imigrasi, dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan penggerebekan terbaru tersebut, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 9 Januari 2025.

 

Presiden Ferdinand Marcos pada Juli tahun Lewat mengumumkan Embargo akhir tahun 2024 terhadap operator permainan daring Filipina (POGO) yang menurut Manila telah digunakan sebagai Topeng oleh Grup kejahatan terorganisasi Demi perdagangan Mahluk, pencucian Duit, penipuan daring, penculikan, dan bahkan pembunuhan.

 

“Biro Imigrasi telah memantau aktivitas mirip POGO dari perusahaan yang digerebek selama beberapa waktu,” kata pernyataan itu.

 

Anggota asing, yang sebagian besar adalah Anggota negara Tiongkok, sedang menjalani Mekanisme pemesanan. Hal ini diungkapkan juru bicara biro imigrasi Anggaran Sandoval.

Cek Artikel:  Putin Kirim Dua Pesawat Canggih Bantu Pencarian Presiden Iran Ebrahim Raisi, Puluhan Regu Penyelamat Turut Disertakan

 

“Mereka akan ditahan sementara Sembari menunggu deportasi,” kata biro itu.

 

Lembaga pemikir yang berbasis di Washington, United States Institute of Peace, mengatakan dalam sebuah laporan pada Mei 2024 bahwa penipu daring menargetkan jutaan korban di seluruh dunia dan meraup pendapatan tahunan sebesar USD64 miliar.

 

Diperkirakan industri tersebut mempekerjakan Sebelah juta pekerja, termasuk 15.000 di Filipina, yang direkrut terutama melalui media sosial dan kemudian dipaksa Demi melakukan penipuan, menghadapi penyiksaan Kalau mereka gagal memenuhi kuota.

 

Baca juga: Aktor Tiongkok Jadi Korban Perdagangan Orang di Thailand

Mungkin Anda Menyukai