FIFA. Dok FIFA
New York: Perkumpulan pemain sepak bola Dunia meraih kemenangan Krusial dalam perjuangan mereka memperjuangkan kesejahteraan pemain. Dalam pertemuan di New York pada Sabtu, 12 Juli 2025, waktu setempat, Presiden FIFA Gianni Infantino dan sejumlah pimpinan Perkumpulan pemain Mendunia menyepakati diberlakukannya masa istirahat wajib bagi pesepak bola profesional.
Kesepakatan tersebut muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap kelelahan fisik pemain, menyusul keputusan FIFA menggelar edisi perdana Piala Dunia Antarklub dengan 32 tim pada musim panas ini, yang Terperosok pada masa Waktu Senggang kompetisi Eropa.
FIFA menyebutkan pertemuan itu membahas isu-isu Primer terkait kesehatan pemain (pria dan Perempuan), yang menjadi prioritas. Mengingat hal itu termasuk dalam kerangka pencegahan risiko kerja sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Buruh Dunia.
FIFA juga menyatakan bahwa telah tercapai beberapa konsensus mengenai pemberian waktu bagi pemain. “Konsensus mengenai pentingnya waktu istirahat minimal 72 jam antar pertandingan dan masa libur selama tiga pekan pada akhir setiap musim,” tulis keterangan Formal FIFA dikutip dari ESPN.
Selain Waktu Senggang 72 jam antar laga dan libur akhir musim selama 21 hari, disepakati pula bahwa setiap pemain harus mendapat satu hari istirahat per pekan. Tetapi, pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kalender pertandingan masing-masing klub serta perjanjian kerja kolektif yang berlaku di berbagai negara.
Isu perjalanan jarak jauh dan kondisi iklim ekstrem dalam penyelenggaraan pertandingan juga menjadi perhatian Spesifik. Elemen-Elemen ini akan dipertimbangkan dalam penyusunan Kalender Pertandingan Dunia (International Match Calendar/IMC) ke depan.
Salah satu poin signifikan lainnya adalah usulan agar Perkumpulan pemain dapat berpartisipasi dalam rapat Dewan FIFA Begitu isu-isu yang menyangkut pemain dibahas. Usulan tersebut Begitu ini Lagi dalam tahap pertimbangan.
Langkah FIFA ini dipandang sebagai respon terhadap tekanan hukum dari Perkumpulan pemain sepak bola Mendunia FIFPRO Berbarengan Perkumpulan pemain Inggris dan Prancis.
Pada Juni 2024 Lewat, ketiganya menggugat FIFA ke Uni Eropa, menuding badan sepak bola dunia itu menyalahgunakan dominasinya dan melanggar hukum persaingan Eropa melalui Pengembangan kalender kompetisi Dunia. Termasuk, peluncuran Piala Dunia Antarklub.
Pada kesempatan terpisah, FIFPRO mendesak agar diberlakukan masa libur wajib selama empat pekan usai setiap musim. Mereka mengkritik keras keputusan FIFA yang menetapkan format baru Piala Dunia Antarklub tanpa berkonsultasi dengan para pemain.
FIFA pun mengakui pentingnya menjaga keseimbangan antara kompetisi level klub dan tim nasional, serta antara pertandingan domestik, kontinental, dan Mendunia.
“Krusial Kepada menciptakan kesempatan bagi pemain dari seluruh dunia agar dapat tampil di kompetisi top, karena hal ini mendorong perkembangan sepak bola Mendunia,” tulis FIFA.
FIFA juga menegaskan bahwa memberi Kesempatan bermain bagi pemain yang belum tampil di level Dunia tertinggi menjadi salah satu prioritas Primer ke depan.

