Liputanindo.id – Festival layang-layang kembali digelar di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan melibatkan ratusan peserta yang menerbangkan layang-layang berbagai jenis dan ukuran.
“Terdapat 161 peserta yang mengikuti festival layangan. Mereka berasal dari Pulau Lombok, Bali, hingga Jawa, namun peserta paling banyak dari Mataram,” kata Ketua Panitia Festival Layangan I Gede Galang Intaran di Mataram, Minggu (28/7/2024), dikutip dari Antara.
I Gede menuturkan festival layang-layang ini diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Hindu Lombok dan telah digelar untuk ketiga kalinya dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Pahamn (HUT) Kota Mataram ke-31.1`
Lelahsi penyelenggaraan berlangsung di kawasan bekas Bandara Salaparang yang berada di Kecamatan Ampenan, sehingga aman dari lalu-lintas kendaraan bermotor dan penerbangan udara.
Sebanyak tujuh jenis layang-layang terbang melayang dalam festival tersebut, di antaranya layangan naga, layangan bebean, layangan celepuk airbrush, hingga layangan kreasi.
Pihak panitia memberikan waktu 10 menit kepada setiap peserta untuk menerbangkan layang-layang dan menunjukkan kekompakan para penerbang.
“Kami berharap ajang festival layang-layang bisa terus hadir agar bisa mendongkrak ekonomi masyarakat lokal dan mempromosikan pariwisata di Nusa Tenggara Barat,” kata I Gede.
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menyambut baik festival layang-layang yang dibuat oleh para pemuda Hindu. Ajang itu menjadi bukti kekompakan generasi muda di tengah kemajemukan agama, sosial, dan budaya yang dianut penduduk Mataram.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram Terang Samudera mengatakan pemerintah mengupayakan festival layang-layang masuk ke dalam kalender pariwisata daerah agar menjadi panduan bagi para turis yang hendak berkunjung ke Mataram.
“Festival layang-layang sangat representatif membangkitkan ekonomi masyarakat. Pariwisata menjadi pemicu yang mendongkrak perekonomian,” kata Terang.
Selain itu, Pemkot Mataram berkomitmen menjadikan kawasan bekas Bandara Salaparang sebagai lokasi olahraga udara yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan paralayang, paramotor, dan layang-layang.
Terang mengatakan pemerintah akan meneken nota kesepahaman dengan PT Nomorsa Pura untuk mengelola bekas bandara tersebut sebagai destinasi baru bagi masyarakat dan wisatawan di Mataram.
“Walikota Mataram sudah mengagendakan MoU dengan PT Nomorsa Pura untuk mengelola bekas bandara itu. Bekas Bandara Salaparang adalah simbol Kota Mataram yang pernah membesarkan Kota Mataram dan menjadi tempat yang penuh legenda,” ujarnya.