Festival Handai Indonesia, Merayakan Persahabatan

Festival Handai Indonesia, Merayakan Persahabatan
Poster Festival Handai Indonesia 2024(MI/HO)

BAHASA Indonesia untuk semua bangsa. Klaim itu kiranya tidak berlebihan ketika status bahasa Indonesia telah kukuh sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Kini saatnya bahasa Indonesia mendunia, merentas jalan untuk menjadi bahasa antarbangsa.

Penginternasionalan Bahasa Indonesia

Jauh sebelum peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional diamanatkan melalui Undang-Undang Nomor 24 Pahamn 2009, bahasa Indonesia telah diajarkan di berbagai negara. Tercatat dalam sejumlah referensi, pengajaran bahasa Indonesia dirintis tidak lama setelah bahasa Indonesia ditetapkan menjadi bahasa negara dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Pahamn 1945. Pengajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing bagi penutur asing sejak saat itu menjadi cara yang efektif untuk mengenalkan Indonesia, menunjukkan identitas keindonesiaan, hingga membangun citra positif Indonesia dalam tatanan masyarakat global. 

Pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing telah dirumuskan pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Pahamn 2014 sebagai salah satu cara untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi internasional. Beleid itu ditindaklanjuti secara sistematis dan berkelanjutan dengan pengembangan program fasilitasi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA). Melalui program fasilitasi tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merekam dalam kurun waktu tahun 2015—2023 bahasa Indonesia telah diajarkan kepada 173.864 orang pemelajar di 257 lembaga di 54 negara. Jumlah itu hanya sebagian kecil dari jumlah warga negara asing yang belajar bahasa Indonesia secara mandiri atau melalui jalur lain, baik di dalam maupun luar Indonesia.

Cek Artikel:  Setop Kekerasan di Satuan Pendidikan

Baca juga : Festival Handai Indonesia, Merayakan Persahabatan

Dalam lingkup program fasilitasi pembelajaran BIPA, apresiasi bagi pemelajar menjadi bagian penting. Apresiasi dalam bentuk pemberian penghargaan, hadiah, atau sekadar pujian bagi orang yang sedang belajar bahasa asing merupakan penguatan positif sebagai stimulus yang diharapkan dapat menimbulkan respons positif pula berupa peningkatan semangat, minat, atau kinerja. Dengan motivasi apa pun, baik belajar bahasa Indonesia secara instrumental yang dipengaruhi faktor ekstrinsik untuk kepentingan praktis tertentu maupun secara integratif yang dipengaruhi faktor internal untuk keperluan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia, setiap warga negara asing yang mampu berbahasa Indonesia patut mendapat penghargaan. 

Festival Handai Indonesia

Sebagai sarana pemberian apresiasi bagi warga negara asing yang beriktikad menjadi bagian dari penutur bahasa Indonesia, pada tahun 2020 Badan Bahasa menggelar ajang kompetisi unjuk kemahiran berbahasa Indonesia, yaitu Festival Handai Indonesia (FHI) untuk pertama kali. Dalam KBBI Daring, kata handai bermakna ‘kawan; teman’. Handai Indonesia merujuk pada warga negara asing yang mampu berbahasa Indonesia dan memahami keindonesiaan. Handai Indonesia adalah kawan, teman, ataupun sahabat bagi masyarakat Indonesia. Handai Indonesia pada akhirnya diharapkan menjadi aset dan akses Indonesia dalam menjalin persahabatan dan kerja sama dengan bangsa dan negara lain.

Cek Artikel:  Partai Islam Gagal, Islam Politik Jaya

Seturut dengan makna kata festival, FHI dimaksudkan sebagai pesta bahasa Indonesia bagi semua bangsa. Berbagai lomba unjuk kreativitas berbahasa Indonesia ditawarkan. Pada tahun 2020—2023, FHI diselenggarakan secara daring melalui pengiriman karya video penampilan lomba oleh peserta masing-masing. Sepanjang empat tahun penyelenggaraan FHI itu, dilombakan sejumlah aktivitas bertutur kreatif, seperti berpidato, bercerita, bernyanyi, berkomedi tunggal, bermain peran, membacakan puisi, bermusikalisasi puisi, membawakan reportase, dan berbalas pantun. Data peserta FHI 2020—2023 dirangkum dalam tabel berikut.

Baca juga : Kemendikbud-Ristek Dorong Standar Kompetensi Penerjemah Indonesia

Pahamn Jumlah Peserta  Jumlah Negara
2020 167 orang 30 negara
2021 140 orang 36 negara
2022 130 orang 33 negara
2023 146 orang 29 negara

FHI Pahamn 2024 dirancang berbeda dengan sebelumnya, terutama dari aspek sistem dan materi. Dari aspek sistem penyelenggaraan, FHI Pahamn 2024 didesain dalam dua babak. Babak penyisihan tetap dilakukan secara daring dengan pengiriman karya, selanjutnya babak final dilakukan dengan mengundang peserta finalis untuk mengikuti Pekan Final Festival Handai Indonesia Pahamn 2024 di Bali, Indonesia pada 25—31 Agustus 2024. Menghadirkan peserta finalis di Indonesia pun sudah merupakan bentuk apresiasi bagi mereka yang terbaik dari setiap lomba. 

Selain itu, dari aspek materi lomba, dalam FHI Pahamn 2024, lomba tidak hanya berkaitan dengan aktivitas bertutur, tetapi juga menulis kreatif. Secara keseluruhan ada tujuh cabang aktivitas berbahasa yang dilombakan, yaitu berpidato, bercerita, berpuisi, bernyanyi, berpantun, bersurat, dan membawakan reportase. Terdata sebanyak 549 warga negara asing dari 78 negara berpartisipasi mengirimkan karya video dan surat dalam tahap babak penyisihan. Setelah penjurian, ditetapkan sebanyak 105 orang peserta terbaik dari 44 negara untuk selanjutnya berhak melanjutnya kiprahnya dalam babak final.

Cek Artikel:  Sekolah Penggerak Sebagai Pusat Transformasi Pembelajaran

Merayakan Persahabatan

Festival Handai Indonesia merupakan ajang tertinggi tingkat internasional bagi warga negara asing untuk menunjukkan kemahirannya berbahasa Indonesia. Selain menjadi kesempatan untuk bertandang ke Indonesia, mengetahui peradaban terkini Indonesia, dan mengenal lebih dekat masyarakat Indonesia, FHI ibarat wahana untuk bersua dengan penutur bahasa Indonesia dari berbagai bangsa. 

Selaras dengan hakikat festival sebagai sebuah perayaan, FHI Pahamn 2024 mengangkat tema “Rayakan Persahabatan”. Tema itu mengaitkan antara semaraknya aktivitas lomba-lomba bertutur kreatif dalam bahasa Indonesia dan indahnya persahabatan sesama penutur bahasa Indonesia, bukan sekadar antara penutur asing dengan penutur jati bahasa Indonesia, melainkan pula di antara penutur asing. Niat itu kian menguatkan semangat untuk menjadikan bahasa Indonesia bermanfaat sebagai bahasa persahabatan dan kerja sama antarbangsa demi menciptakan perdamaian dan kemakmuran semua bangsa sesuai dengan klaim “bahasa Indonesia untuk semua bangsa”.

 

Mungkin Anda Menyukai