Fenomena Bulan Menjauhi Bumi Pengaruhi Waktu Menjadi 25 Jam Sehari, Begini Penjelasan BRIN

Liputanindo.id – Fenomena astronomi mengenai pergerakan Bulan yang menjauhi Bumi diprediksi bakal menambah durasi waktu satu hari di Bumi. 

Sebelumnya, dalam sehari kita memiliki 24 jam dan ketika pergerakan Bulan menjauhi Bumi, maka dalam satu hari akan memiliki 25 jam. 

Terkait hal ini, Badan Riset dan Hasil karya Nasional (BRIN) menjelaskan fenomena astronomi pergerakan Bulan menjauhi Bumi itu. Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin menjelaskan, pergerakan Bulan yang menjauhi Bumi disebabkan oleh interaksi antara Bumi, Bulan, dan Surya.

“Akibatnya rotasi Bumi akan melambat, Bulan menjauh, dan revolusi Bulan melambat atau periodenya makin panjang,” kata Thomas seperti dikutip Antara.

Thomas menjelaskan, setiap tahunnya Bulan bergerak 3,5 centimeter menjauh dari Bumi. Hal ini membuat rotasi Bumi melambat 0,002 detik per abad. Dengan kata lain, setiap 100.000 tahun durasi satu hari di Bumi hanya bertambah dua detik.

Cek Artikel:  Mau Temui Haters yang Sebut Kedua Anak Perempuannya Calon PSK, Ruben Onsu: Saya Nggak Kasih Lepas!

Sedangkan penambahan waktu satu hari di Bumi hingga menjadi 25 jam, Thomas memperkirakan hal tersebut baru terjadi 180 juta tahun mendatang.

Oleh karenanya, menurut Thomas dampak pergeseran Bulan menjauhi Bumi baru terasa oleh manusia dalam jangka waktu yang sangat panjang.

“Pengaruhnya baru terasa itu miliaran tahun mendatang. Insan sekarang tidak akan merasakan. Suatu saat nanti, satu hari di Bumi sama dengan satu bulan, satu kali Bulan mengitari Bumi, atau sekitar 48 hari menurut hitungan sekarang,” paparnya.

Beberapa waktu yang lalu, langit Indonesia menampakkan suatu fenomena astronomi unik yakni parade planet, di mana sebanyak enam planet terlihat berada dalam posisi sejajar.

Cek Artikel:  Seniman Nyoman Nuarta Bikin Koleksi Perhiasan dengan Birui Kebudayaan Indonesia Serempak Passion Jewelry

Eksispun planet yang bisa disaksikan di langit Indonesia antara lain Jupiter, Mars, dan Saturnus sebagai planet terang. Lewat ada Merkurius yang nampak sebagai planet redup.

“Eksis tiga planet terang yang bisa dilihat pagi pukul 05.00 yakni Jupiter, Mars, dan Saturnus. Plus planet redup Merkurius,” kata Thomas.

Thomas menjelaskan, hanya planet Mars, Jupiter, dan Saturnus yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

Mungkin Anda Menyukai