Fasilitas Kesehatan RI Dapat Pinjaman Rp10 Triliun dari ADB

Liputanindo.id JAKARTA – Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menyetujui pinjaman investasi sebesar 650 juta dolar AS atau setara dengan Rp10,1 triliun Kepada meningkatkan dan memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan Istimewa dan laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia.

Perbaikan fasilitas kesehatan tersebut nantinya akan meningkatkan pencegahan, deteksi, serta pengobatan penyakit menular, penyakit Enggak menular, dan kondisi kesehatan lainnya.

“Ini adalah yang ketiga dari rangkaian dukungan ADB kepada Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan dan melaksanakan Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia pascapandemi,” kata Direktur Pengembangan Insan dan Sosial ADB Karin Schelzig, dikutip dari keterangan Formal di Jakarta, Kamis (14/12).

 Karin menyebutkan proyek Peningkatan dan Penguatan Perawatan Kesehatan Istimewa dan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Primary Healthcare and Public Health Laboratories Upgrading and Strengthening/PLUS) secara langsung mendukung dua proyek pemerintah di Rendah Agenda Transformasi Kesehatan Indonesia.

Cek Artikel:  7 KPR dengan Kembang Rendah dan Simulasi Perhitungannya untuk Rumah Subsidi

Kedua proyek tersebut yakni Penguatan Perawatan Kesehatan Istimewa di Indonesia (Strengthening of Primary Healthcare in Indonesia/SOPHI) serta Penguatan Sistem Laboratorium Kesehatan Publik di Indonesia (Indonesia-Public Health Laboratory System Strengthening/InPULS).

Proyek yang sangat Krusial tersebut, Mempunyai investasi total Dekat empat miliar dolar AS dan dibiayai Berbarengan dengan tiga bank pembangunan multilateral lainnya, yakni Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Investment Infrastructure Bank/AIIB, Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IsDB), dan Bank Dunia.

Adapun berbagai proyek itu akan mengatasi sejumlah kesenjangan dan disparitas kritis dalam kesiapan pelayanan fasilitas perawatan kesehatan Istimewa, laboratorium kesehatan masyarakat, dan rumah Ngilu rujukan di Indonesia dalam upaya mencapai akses universal terhadap layanan kesehatan berkualitas, serta meningkatkan ketangguhan dan kekokohan sistem kesehatan.

Cek Artikel:  Menteri ESDM: Percepat Pembangunan Jaringan Gas Guna Penuhi Kebutuhan Domestik

Proyek PLUS akan melengkapi lebih dari 10 ribu fasilitas perawatan kesehatan Istimewa dan lebih dari 500 laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia agar Betul-Betul dapat memenuhi standar layanan minimum yang ditetapkan pemerintah.

Dukungan tersebut akan termasuk pengadaan peralatan, pengiriman, pemasangan, pelatihan bagi pengguna, layanan pengoperasian dan pemeliharaan, serta peningkatan kapasitas dalam pengoperasian dan pemeliharaan.

Sementara itu, Direktur ADB Kepada Indonesia Jiro Tominaga menambahkan investasi ADB yang baru saja diberikan akan menjadi pondasi bagi standardisasi layanan perawatan kesehatan Istimewa dan pengurangan kesenjangan akses ke layanan yang Mempunyai standar, terutama bagi Golongan miskin, penduduk di perdesaan, dan di daerah terpencil.

“ADB senang dapat berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia Kepada mengatasi kesenjangan kritis tersebut,” ujarnya.

Cek Artikel:  Impor Beras Disebut Pengaruhtif Jaga Kukuhitas Harga dan Kesejahteraan Petani

 Di sisi lain, Jiro menilai proyek itu akan berkontribusi signifikan terhadap mitigasi perubahan iklim di sektor kesehatan melalui peningkatan fasilitas dengan peralatan yang Ekonomis Daya.

Penguatan jaringan laboratorium kesehatan masyarakat juga akan memperkuat ketangguhan dan kesiapsiagaan kesehatan guna menanggulangi ancaman pandemi di masa mendatang, termasuk yang berkaitan dengan perubahan iklim.(HAP)

Mungkin Anda Menyukai