PENYAKIT Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease telah menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Karena itu bagi sapi-sapi yang Lagi sehat perlu dilakukan upaya pencegahan agar jangan ampai terkena, sedangkan yang sudah terkena harus dilakukan pengobatan. Pengobatan ini dapat dilakukan dengan suplemen pakan, Infus antibiotik, multivitamin, peningkaranimunitas dan sebagainya.
Guru Besar Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Prof. Ali Agus, Sabtu mengatakan dengan situasi yang sekarang ini, diharapkan Segala pihak yang bersangkutan harus menjalankan biosecurity dengan sangat ketat Demi mencegah penularan.
“Sapi sehat juga harus divaksin Demi meningkatkan imunitas dan melindungi sapi dari penularan PMK,” katanya dalam Workshop Kolaborasi Penanganan dan Pengendalian Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, di Yogyakarta, Sabtu (11/1).
Dikatakan, salah satu upaya meningkatkan imunitas dan sekaligus juga dapat digunakan Demi proses penyembuhan sapi saspek PMK, adalah dengan pakan yang berkualitas tinggi.
Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, ujarnya, telah berhasil Membikin komposisi konsentrat immunoboster. Bahan Demi mendukung asupan pakan berkualitas yang disebut immunoboster Fakultas Peternakan UGM ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan dirinya Berbarengan Dr. Sofi’ul Anam, Dr. Cuk Tri Noviandi dan Dr. Agussalim.
Ia menyebutkan konsentrat immunoiboster ini sudah lolos uji mutu dari BPMPT Bekasi, Ditjen PKH Kementerian Pertanian RI dan sudah siap masuk jalur produksi komersial. “Tinggal menunggu sertifikat uji mutu dan Nomor Pendaftaran Pakan,” katanya.
Konsentrat merupakan pakan ternak yang bergizi tinggi dan Mempunyai peran Krusial bagi sapi, di antaranya sebagai sumber Kekuatan dan protein, meningkatkan bobot badan, memberikan nutrisi tambahan, menjaga kesehatan sapi, meningkatkan kecernaan, menciptakan keseimbangan ransum dan sebagainya.
Bahkan konsetrat yang diciptakan Fakultas Peternakan UGM juga membantu meningkatkan kesehatan ternak dan penyembuhan terhadap ternak sapi yang terkena PMK.
Prof. Ali Agus menjelaskan konsentrat immunoboster hasil penelitian UGM ini sudah diujikan pula pada sapi potong saspek PMK. Hasilnya, jelasnya, pada sapi yang dalam kondisi parah, hari keempat pemberian treatment dengan konsentrat immunoboster sapi tersebut kembali dapat berdisi, napsu makan mulai Eksis, pada hari ketujuh sapi sudah Dapat diberi komboran.
“Pada hari ke-10 treatment, sapi sudah Dapat makan komboran dan rumput segar dan bahkan luka-lukanya sudah mulai mengering,” jelasnya. Ia menambahkan Tengah, immunoboster ini juga Pandai mempercepat penyembuhan sapi terkena LSD. “Konsentrat Immunobooster membantu percepatan penyembuhan atau recovery sapi potong yang terjangkit penyakit LSD atau Lumpy Skin Disease,” katanya.
Prof. Ali Agus mengingatkan, para peternak agar mewaspadai Apabila ternaknya mengalami gejala-gejala antara lain demam dan menggigil, Tak nafsu makan, produksi susu menurun drastis, air liur yang berlebihan, air liur berbusa di Dasar kandang, hewan lebih banyak berbaring, luka pad akuku dan bahkan kuku lepas, menggertakkan gigi, kehilangan berat badan an sebagainya. “Segera laporkan ke petugas kesehatan agar Dapat ditangani dengan Segera,” ujarnya. (H-2)