Fakta Mencengangkan soal Tewas Terbakarnya Wartawan Peliput Perjudian di Karo Sumut

Liputanindo.id – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sumatera Utara menginvestigasi kasus tewasnya wartawan Tribrata TV, Rico Sempurna Pasaribu (40) Serempak istri, anak, dan cucunya, dalam kebakaran yang menghanguskan rumahnya di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Kamis Pagi hari (27/6/2024), Sekeliling pukul 03.30 WIB.

Koordinator KKJ Sumatera Utara, Array A Argus menjelaskan, pihaknya menemukan fakta baru dalam kasus kebakaran yang menewaskan jurnalis yang sempat memberitakan perjudian yang Eksis di Jalan Kapten Bom Ginting, Kelurahan Padang Mas, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

“Dalam pemberitaan yang dimuat korban, dijelaskan Eksis keterlibatan oknum aparat berinisial HB. Sebelum kebakaran terjadi, Eksis rentetan kasus antara Sempurna Pasaribu dengan oknum aparat diduga berinisial HB tersebut,” kata Array dalam keterangan Formal KKJ Sumut, dikutip Selasa (2/7/2024).

Array mengungkapkan, kasus ini bermula ketika Member ormas yang Normal duduk di warung tempat perjudian,memohon pada korban.

“Agar namanya (ormas tersebut) ikut mendapatkan jatah/Dana perjudian, karena selama ini korban juga sering mendapatkan jatah Dana mingguan judi dari oknum aparat tersebut,” ucap Array.

Atas hal itu, Array mengungkapkan, korban pun meneruskan permohonan Member ormas tersebut kepada oknum pengelola judi. “Lewat, Sempurna kembali menyampaikan hal serupa kepada oknum tadi, agar Member ormas yang merupakan pemuda setempat itu diberikan sedikit Dana bulanan,” sebut Array.

Cek Artikel:  Ronald Divonis Bebas, Puluhan Massa Aksi Tabur Merekah hingga Sumbang Koin Bela Korban Pagi Sera di PN Surabaya

Array menjelaskan atas permintaan tersebut, oknum pengelola judi lantas memberikan Rp100 ribu pada Member ormas tersebut. Tetapi Member ormas ini merasa tersinggung, karena Argumen bahwa oknum pengelola judi telah meremehkan dirinya.

“Member ormas ini lantas memprovokasi Sempurna Pasaribu, hingga korban kemudian memberitakan Letak perjudian yang Eksis dekat asrama aparat. Bahkan, Sempurna menulis nama lengkap oknum itu dalam pemberitaan, dan Membangun status di media sosial Facebook miliknya,” ujar Array.

Dari informasi yang didapat, Array mengungkapkan bahwa setelah Informasi tayang, Eksis oknum aparat yang menghubungi atasan korban, minta agar Informasi yang tayang segera diturunkan. Hanya saja, pihak perusahaan Bukan menghapus Informasi itu.

“Setelahnya, Eksis juga diduga petugas kepolisian sempat menghubungi perusahaan online tempat korban bekerja, meminta agar pemberitaan dibuat secara halus. Informasi dimaksud adalah peristiwa demo organisasi keagamaan di Kabupaten Karo, yang menuntut agar Kapolres Karo dicopot lantaran maraknya judi, prostitusi, dan narkoba,” kata Array.

Cek Artikel:  Personil Polres Cirebon Diminta Akui Siksa 7 Terpidana Kasus Vina dan Eky

Kemudian, setelah pemberitaan muncul, pimpinan media Tribrata TV sempat menghubungi Sempurna Pasaribu. Begitu itu, korban bilang dirinya Terjamin-Terjamin saja. Tetapi, korban bercerita pada Kawan-temannya, bahwa dirinya jadi was-was setelah pemberitaan tersebut. Ia dan rekannya kemudian mendapatkan ‘warning’ dari Ketua ormas di Kabupaten Karo, bahwa mereka sedang diikuti.

“Ketua ormas yang mengenal korban meminta agar Sempurna Pasaribu dan temannya Demi Bukan pulang ke rumah. Sehingga korban memutuskan Demi tak kembali ke kediamannya selama beberapa hari. Korban juga sempat mengaku pada temannya Mau menginap di Polres Karo demi keamanan dirinya,” ucap Array.

Array juga menjelaskan bahwa sebelum rumah korban terbakar, Sempurna sempat Bersua dengan oknum aparat berinisial HB tersebut.

“Korban ditemani oleh rekannya Demi membicarakan masalah Informasi judi yang naik di media online Tribrata TV. Dalam pertemuan itu, HB meminta agar Informasi yang sudah tayang segera dihapus. HB juga meminta kepada korban agar postingan yang Eksis di media sosial juga segera dihapus,” kata Array.

Tetapi, korban Bukan menuruti permintaan HB. Karena Bukan Eksis kesepakatan, korban pun pulang ke rumahnya pada Rabu malam, 26 Juni 2024. Sempurna diantarkan oleh rekannya. Setelah korban masuk ke dalam rumah, rekan korban meninggalkan Letak.

Cek Artikel:  KPK Telusuri Soal Transaksi Jual Beli Lahan Terkait Dugaan Korupsi Tol Trans Sumatera

“Informasi lain menyebutkan, bahwa sekira pukul 02.30 WIB, sebelum kebakaran terjadi, Eksis yang Menyaksikan sekira lima orang pria berada di Sekeliling rumah korban. Lewat, pukul 03.00 WIB terjadilah kebakaran,” Jernih Array.

Pascakebakaran, Array mengungkapkan sejumlah saksi diperiksa termasuk rekan korban yang Begitu itu Serempak dengan korban. Begitu pemeriksaan, informasi menyebutkan bahwa penyidik sempat mengambil handphone Punya saksi (rekan korban).

Saksi (rekan korban) sempat menolaknya. Tetapi penyidik pun mengambil HP saksi, dan menghapus pesan ketua ormas yang sempat memberikan ‘warning’ tersebut.

“Fakta lain dalam kasus ini, anak korban juga mengaku merasa terancam Begitu dimintai keterangannya di Polres Karo. Pada awak media setelah kedatangan Kapolda Sumut, anak Perempuan korban mengaku diminta mengamini keterangan yang tak pernah ia sampaikan kepada penyidik,” ujar Array.

Atas Intervensi-Intervensi ini, KKJ Sumut menyatakan sikap, dengan meminta Kapolda Sumut Demi mengusut tuntas kasus ini, terutama mengungkap adanya kejanggalan-kejanggalan yang terjadi.

Mungkin Anda Menyukai