PENGEMUDI truk pikap melaju kencang menabrak kerumunan pejalan kaki yang berkumpul di distrik French Quarter, New Orleans, Amerika Perkumpulan, pada awal hari tahun baru Rabu (1/1) waktu setempat. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 15 orang dan korban luka-luka Sekeliling 30 orang.
Tersangka tewas dalam baku tembak dengan polisi. FBI menyelidiki serangan itu sebagai tindakan terorisme. Otoritas tersebut Tentu pengemudi Tak bertindak sendirian.
Serangan terjadi di Bourbon Street, yang dikenal di seluruh dunia sebagai salah satu tujuan pelancong Demi pesta malam tahun Baru. Banyak orang juga berkumpul di kota itu menjelang perempat final College Football Playoff di Sugar Bowl yang telah dijadwalkan pada Rabu malam di Superdome.
Berikut Fakta-fakta serangan di New Orleans :
Kronologi
Polisi mengatakan sang pengemudi memutar arah melewati blokade polisi dan melaju kencang di sepanjang Bourbon Street Sekeliling pukul 03.15 pagi hari Rabu Ketika para pengunjung berkumpul Demi merayakan Tahun Baru.
Setidaknya 15 orang tewas dan Sekeliling 30 orang terluka. Dua petugas polisi juga terluka dalam baku tembak dengan tersangka.
Tersangka dan motifnya
FBI mengatakan pengemudi ialah Shamsud-Din Bahar Jabbar berusia 42 tahun. Dia Anggota negara AS dan merupakan veteran Angkatan Darat dari Texas.
Bendera yang mewakili Golongan Negara Islam (IS) ditemukan di kait gandengan kendaraan. FBI Tetap mencoba Demi menentukan kemungkinan Jabbar terkait dengan organisasi teroris. Agensi tersebut Tak Tentu Jabbar bertindak sendiri.
Jabbar mendaftar di Angkatan Darat pada Maret 2007 bekerja di bidang SDM dan teknologi informasi. Dia kemudian ditugaskan ke Afganistan dari Februari 2009 hingga Januari 2010.
Dia dipindahkan ke Cadangan Angkatan Darat AS pada 2015 Lewat bertugas hingga Juli 2020 kemudian meninggalkan militer dengan pangkat sersan staf.
Intervensi penyelidikan
Polisi menemukan senjata dan bom pipa di kendaraan tersangka. Perangkat itu disembunyikan di dalam pendingin dan dihubungkan dengan kabel Demi peledakan dengan kendali jarak jauh.
Pihak berwenang juga menemukan alat peledak potensial di French Quarter. Rekaman CCTV menunjukkan Terdapat tiga pria dan seorang Perempuan yang meletakkan alat peledak rakitan.
Serangan di New Orleans Misalnya terbaru penggunaan kendaraan sebagai senjata Demi melakukan kekerasan massal. Tren ini telah Membikin khawatir petugas penegak hukum karena serangan semacam itu sulit Demi ditangkis.
Bulan Lewat, seorang dokter asal Arab Saudi berusia 50 tahun menabrakkan mobilnya si kerumunan orang pada pasar Natal di Magdeburg, Jerman, menewaskan empat orang dewasa dan seorang anak Lelaki.
(H-3)