Fadli Zon Apresiasi Ciptaan Budi Daya Padi di Kabupaten Bandung

Fadli Zon Apresiasi Inovasi Budi Daya Padi di Kabupaten Bandung
Ketua DPN HKTI, Fadli Zon menghadiri kegiatan panen raya di Kampung Ciherang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung(MI/NAVIANDRI)

KETUA Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Fadli Zon mengapresiasi inovasi para petani di Kampung Ciherang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Petani berhasil menerapkan teknik salibu dalam budi daya padi. Ciptaan ini memungkinkan para petani untuk memanen hingga empat kali dalam setahun, dengan hasil mencapai 35 ton per hektare per tahun.

“Teknik salibu yang diterapkan di Ciherang ini sudah membuktikan dan mampu untuk meningkatkan produktivitas padi secara signifikan. Bahkan beberapa varietas unggul yang ditanam menggunakan teknik ini mampu
menghasilkan jumlah butir, tangkai, dan tunas yang lebih banyak dari biasanya. Ini adalah inovasi yang luar biasa,” paparnya, seusai menggelar panen raya, Rabu (9/10).

Cek Artikel:  Final Pertamax Turbo Drag Fest 2004 Digelar di Tasikmalaya

Baca juga : Guna Mitigasi, Pemkab Bandung Keluarkan SE Waspada Potensi Gempa Megathrust

Menurut Fadli, salah satu keunggulan dari teknik ini adalah penggunaan metode tanam benih langsung (Tabela), yang dibantu dengan alat pemotong inovatif, sehingga proses tanam dan panen menjadi lebih efisien. Teknik ini juga didukung oleh ekosistem yang unik, seperti penggunaan itik selama 10 hari pasca-panen untuk membantu menjaga kualitas lahan.

“Ini teknik yang perlu dikembangkan karena bisa meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan. Sasaran utama pemerintahan mendatang yang dipimpin oleh Prabowo Subianto adalah mencapai swasembada pangan,” ungkapnya.

Dia menambahkan, Prabowo juga pernah menjabat sebagai Ketua Lazim HKTI, sehingga sangat peduli pada sektor pertanian. Sasarannya bukan hanya Program Makan Siang Gratis, tetapi juga swasembada pangan yang dulu pernah dicapai.

Cek Artikel:  Upaya Genjot Pendapatan, Perajin Tusuk Sate di Karawang Raih Bonus Teknologi

Baca juga : Status Darurat Bencana Gempa di Bandung Diubah Menjadi Pemulihan

Meski begitu, ia mengakui bahwa upaya ini membutuhkan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak.

“Jadi pentingnya keberlanjutan usaha tani dengan memastikan keuntungan bagi para petani. Petani harus untung, setidaknya 30% agar ada insentif yang mendorong mereka untuk terus bertani. Oleh karena itu, HKTI terus mendorong kenaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen dan peningkatan subsidi pupuk,” ujarnya.

Fadli mengakui pupuk merupakan salah satu instrumen penting dalam pencapaian hasil panen yang maksimal. Pemerintah perlu memastikan semua kebutuhan petani, termasuk pupuk, perubahan iklim, akses pasar dan modal, tercukupi dengan baik. Donasi peralatan juga harus tepat, jangan sampai salah pilih yang akhirnya tidak terpakai

Cek Artikel:  Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Tasikmalaya Gencar Hadirkan Investor

Mungkin Anda Menyukai