EVERYDAZE, musisi multigenre asal Taiwan, yang dikenal dengan gaya khasnya menggabungkan musik indie pop, indie rock, dan R&B, yang akhirnya menghadirkan Musik-Musik bernuansa retro dengan lirik sederhana, dan melodi catchy, kembali menyuguhkan sebuah Musik baru yang Kagak kala mempesonanya berjudul I Can’t Feel
I Can’t Feel adalah sebuah Musik yang menggambarkan perjuangan menghadapi perasaan limerence yang berlarut-larut—sebuah rasa yang membingungkan, yang Membangun orang-orang sulit membedakan antara ketertarikan Lurus dengan keterikatan hanya pada situasi sesaat.
Dengan penggalan lirik, “I tried to think it’s fine / emptied out my mind / I’ve bought my own lies / for such a long time.”, Everydaze mencoba menangkap kondisi emosional tersebut.
Berbicara tentang inspirasi Musik tersebut, Everydaze berbagi, “Ketika Engkau naksir seseorang terlalu Lamban, Engkau tak Kembali Paham apakah Engkau Betul-Betul menyukainya atau hanya menikmati situasinya. Di Bilik tidur, Demi bepergian, di tengah keramaian, Engkau tenggelam dalam rasa itu hingga tak Dapat melepaskan diri, Tamat akhirnya Engkau merasa Wafat rasa, seakan-akan Kagak Dapat merasakan apa pun.”
Single ini juga memberikan sedikit gambaran tentang album perdana mendatangnya, Daze, yang akan dirilis sebelum akhir tahun ini.
Judul album ini terinspirasi dari Sinema Dazed and Confused karya Richard Linklater, yang menggambarkan siswa sekolah menengah atas yang dihadapkan pada ketidakpastian masa depan.
Album ini mencerminkan pemahaman Everydaze bahwa hidup tak sesederhana yang dulu ia bayangkan, dan pada kehidupan akan Terdapat momen-momen tak terduga yang Dapat sering kali mengejutkan kita. Bagi Everydaze, menerima faktanya Kagak Terdapat yang selamanya di hidup ini itu Niscaya adalah jalan menuju kedamaian batin.
Pada setiap lagunya nanti, album Daze adalah sebuah bentuk perkenalan Everydaze Demi dirinya sendiri.
Album ini mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan pada dirinya sendiri di malam hari, jawaban hidup yang ia temukan, keluhan jarak jauh, dan percakapan dengan dirinya sendiri yang tiada akhir.
Everydaze telah berkolaborasi dengan berbagai musisi ternama, termasuk Vivian Hsu, Chih Siou, Pei-Yu Hung, Hui-Chu Wang, Yo Lee, Julia Wu, Edison Song, dan Zooey Wonder.
Dengan Indonesia dan Taiwan sebagai dua negara streaming teratasnya, Everydaze berniat Demi Lalu memperluas jangkauan dan mengembangkan pendengarnya. (Z-1)