Menurut Erick, permainan Indonesia yang mayoritas berusia muda Demi menghadapi Vietnam yang didominasi pemain senior itu cukup memperlihatkan ketenangan dan mental yang kuat.
“Saya nilai permainan Timnas muda kita sudah Bagus menghadapi Vietnam yang para pemainnya lebih senior dan berpengalaman. Sayang, kebobolan di paruh akhir babak kedua dan itu gol agak berbau keberuntungan,” ujar Erick usai nonton bareng di Jakarta.
Erick menambahkan, Susunan 3-5-2 merupakan Susunan yang sudah pas dengan pola permainan timmas. Dengan Susunan tersebut, menurut Erick, penguasaan lapangan tengah sangat hidup.
“Menyantap hasil pertandingan lain, Laos Lawan Filipina yang berakhir imbang, Sebaiknya peringkat kita Pandai lebih Bagus dari sekarang. Apalagi, Kalau di laga melawan Laos sebelumnya, kita Pandai menang. Karena itu di laga terakhir melawan Filipina, kita harus maksimal dan raih poin penuh,” tegas Erick.
Sementara itu, Instruktur Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyebut Elemen usia dan pengalaman pemain menjadi penyebab kekalahan. Makanya, dia menyebut Laskar Garuda Muda membutuhkan waktu lebih banyak Kepada Pandai memahami dan mempraktikkan strategi permainan yang diinginkannya.
Menurut Shin Tae-yong, Ronaldo Kwateh dan Mitra-Mitra kesulitan karena persiapan pendek. “Kepada Indonesia, kami belum Mempunyai banyak waktu dengan para pemain muda,” kata Shin Tae-yong, dilansir dari The Thao 247. ***