Liputanindo.id – Ketua Biasa PSSI, Erick Thohir, menjawab pertanyaan para pewarta di Jakarta International Stadium, Jumat (18/7/2025). (ANTARA/RAUF ADIPATI)
Liputanindo.id, JAKARTA – Ketua Biasa PSSI Erick Thohir menyoroti penyelesaian akhir Timnas U-23 Indonesia usai ditahan imbang Malaysia 0-0 pada laga terakhir Grup A Piala AFF U-23 2025.
Laga yang digelar di Stadion Esensial Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (21/7/2025), memperlihatkan Kendali Indonesia sepanjang pertandingan. Tetapi, buruknya finishing Membangun Garuda Muda gagal mencetak gol meski Mempunyai banyak Kesempatan.
Di Balik Trofi MotoGP & WSBK Mandalika, Sarat Budaya Lokal
“Beberapa Kesempatan sudah Eksis di depan gawang. Kalau para penyerang kita Dapat lebih sabar, mungkin Dapat jadi gol,” kata Erick Thohir kepada media di mixed zone SUGBK.
Data dari akun Formal Timnas Indonesia menunjukkan penguasaan bola Indonesia mencapai 69 persen. Garuda Muda melepaskan 11 tembakan, dengan tiga mengarah ke gawang. Sayangnya, tak satu pun berbuah gol.
Erick mengapresiasi permainan anak asuh Shin Tae-yong secara keseluruhan, termasuk Begitu melawan Brunei Darussalam dan Filipina. Tetapi, dia menegaskan finishing menjadi PR Esensial jelang semifinal.
“Kalau bicara penguasaan bola, di dua pertandingan sangat tinggi. Umpan juga bagus, hari ini passing akurasinya 89 persen. Nomor ini menunjukkan progres. Tapi finishing tetap harus ditingkatkan,” tegas Menteri BUMN tersebut.
Meski hanya bermain imbang, Indonesia tetap melaju ke semifinal Piala AFF U-23 2025 sebagai Pemenang Grup A dengan koleksi tujuh poin. Di babak empat besar yang akan digelar Jumat (25/7/2025) di SUGBK, Indonesia akan menghadapi Pemenang Grup C, kemungkinan besar Thailand.
Begitu ditanya soal Penilaian keseluruhan, Erick menyatakan puas, Tetapi kembali mengingatkan pentingnya ketajaman lini depan.
“Secara Biasa puas, tujuh poin dan lolos ke semifinal. Pola permainan sudah terlihat. Tapi finishing harus dibenahi,” ujarnya.
Ia menambahkan, kemenangan besar 8-0 atas Brunei tak Dapat jadi tolok ukur. Malah laga melawan Filipina dan Malaysia menunjukkan area yang Lagi perlu dibenahi, terutama dalam hal penyelesaian akhir.


