Erick Thohir: Smelter Freeport di Gresik Akan Beroperasi Mei 2024

Liputanindo.id JAKARTA –  Menteri Badan Usaha Punya Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Pemerintah Demi ini melakukan pengawasan dan peninjauan terhadap kesiapan smelter di Gresik yang akan  beroperasi pada Mei 2024.

Erick menyebut sebuah kemajuan luar Standar,  setelah puluhan tahun beroperasi di Indonesia PT Freeport Indonesia (PTFI)  akhirnya membangun smelter tembaga di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.

“Ini kan luar Standar, artinya apa? Yang selama ini barang mentah dikirim ke banyak negara, sekarang kita lakukan hilirisasi di sini,” ujar Erick usai peluncuran Employee Well-Being Policy di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (13/12).

Erick mengatakan Demi tahap I, dalam satu-dua hari ini akan ditinjau, “Demi nanti yang tahap dua, insya Allah Mei sudah Bisa selesai tapi mulai beroperasinya Standar kalau pabrik perlu dua-tiga bulan,” katanya.

Cek Artikel:  RI-China Telaahi Kerja Sama Bangun Pusat Riset Pengembangan dan Pengolahan Nikel

Terkait dengan perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan Spesifik (IUPK) PTFI, Erick mengatakan bahwa hal tersebut telah dibahas pada pertemuan sebelumnya.

Menurut Erick, proses perpanjangan baru akan terjadi Demi smelter di Gresik sudah Cocok-Cocok beroperasi.

“Kan sudah disetujui, tinggal proses penyelesaian smelternya ini Cocok-Cocok jadi, baru diperpanjang, karena kan harus seperti itu. Tetapi tentu saham dari BUMN nanti kalau Anjlok tempo, kita akan punya tambahan 10 persen jadi punya 61 persen,” ucap Erick.

Sementara itu, PTFI disebut wajib membayar denda sebesar Rp7 triliun terkait dengan keterlambatan pembangunan smelter.

Erick mengatakan, keterlambatan tersebut terjadi lantaran pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2020 sehingga menghentikan berbagai kegiatan.

Cek Artikel:  Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024 Hadirkan Pemenang-pemenang Teladan 

“Kita kan juga punya 51 persen di situ (saham MIND ID) dan itu Terdapat COVID-19, kan apa yang Terdapat di Naskah sama di lapangan kan mesti sama persepsinya. Jadi saya bukan membela Freeport ya, itu pada Demi COVID-19 ya memang berhenti,” ujar Erick. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai