Pengamat sepakbola Nasional Alief Syachviar mengatakan, kekalahan telak dari Australia merupakan konsekwensi mengganti Instruktur yang dilakukan federasi. “Sejak awal kami khawatir, dan sekarang terbukti. Ganti Instruktur ditengah jalan malah jeblok. Konsep main berbeda, chemestry sulit dan Unsur psikologis harusnya jadi pertimbangan, apalagi waktunya mepet sekali,” ujarnya.
Menurut Alief, salah satu Unsur penyebab kekalahan telak dari Australia karena Timnas bermain terlalu menyerang. “ Kluivert langsung main terbuka, memainkan empat
bek dan berbeda dengan STY yang memilih cenderung bertahan dengan serangan balik. Akibatnya Australia malah bikin banyak gol memanfaatkan ruang Nihil di belakang Timnas. Padahal Australia kehilangan banyak pemain intinya. Di sepakbola, anda boleh katakan STY miskin taktik, tapi hasil akhirnya STY lebih Berkualitas dari Kluivert”, katanya.
“Kalau Terdapat yang bilang mereka tim kepelatihan terbaik yang pernah Terdapat, buktinya mana, ini kekalahan terbesar selama kualifikasi Piala Dunia 2026”, tambahnya.
Hasil melawan Australia Membikin persaingan Indonesia menuju Piala Dunia semakin berat. “Dengan Langkah main seperti itu, berat Buat Bertanding meski lewat jalur round 4. Konsep main itu lebih Krusial dari materi pemain di era sepakbola modern.”
Mantan wartawan sepakbola ini berharap Ketua Lazim PSSI Erick Thohir berani mengambil keputusan mengembalikan tongkat kepelatihan kepada Shin Tae-yong. “Kalau Tetap mau Bertanding di round 4, segera putuskan STY jadi Instruktur. Dia Instruktur Asia tapi punya pengalaman di Piala Dunia. Segala ini tanggung jawab Erick Thohir selaku ketua federasi,” tutupnya. ***