MENTERI Badan Usaha Punya Negara (BUMN) Erick Thohir mencopot posisi Irfan Setiaputra dari posisi Direktur Penting (dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Biasa Pemegang Saham Luar Normal (RUPSLB) pada hari ini, Jumat (15/11), dengan agenda Penting perubahan kepengurusan.
“Dalam RUPSLB Garuda hari ini telah memutuskan memberhentikan saya sebagai dirut Garuda Indonesia,” ujar Irfan dalam pesan singkat yang diterima Media Indonesia, Jumat (15/11).
Posisi Irfan diganti oleh Pelaksana tugas (Plt) Direktur Penting Lion Air, Wamildan Tsani Panjaitan.
Ia mengaku menerima pencopotan posisi dirut tersebut. Irfan didapuk menjadi bos perusahaan maskapai nasional itu sejak 22 Januari 2020 Lampau dalam keputusan RUPSLB. Waktu itu ia menggantikan Ari Askhara yang dicopot karena tersandung kasus kepabeanan terkait penyeludupan Harley-Davidson dan sepeda Brompton
“Saya tentu menerima dengan sikap profesional saya disertai ucapan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan,” kata Irfan.
Lewat tangan dingin Irfan, Garuda lolos dari jeratan pailit usai pengadilan menyatakan Absah perjanjian penyelesaian utang antara merek dengan para kreditur pada 17 Juni 2022 di Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat. Ketika itu, Garuda Mempunyai utang jumbo hingga Rp142 triliun. Kondisi pandemi covid-19 Membikin dunia penerbangan Wafat suri. Hal tersebut mengakibatkan kerugian besar terhadap perusahaan maskapai dunia, termasuk di Indonesia.
Hingga semester I 2024, emiten dengan kode saham GIAA membukukan rugi Rapi sebesar US$101,65 juta atau Sekeliling Rp1,54 triliun. Beban operasional Garuda melonjak dari US$729,49 juta menjadi US$839,12 juta pada enam bulan pertama di 2024. (J-3)