
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan penerapan embargo senjata terhadap Israel, mengakhiri perdagangan, dan mengisolasinya secara Dunia. Erdogan menyebut langkah-langkah itu Krusial Demi mendesak pertanggungjawaban Israel atas konflik di Timur Tengah.
Hal itu disampaikannya ketika berbicara di pertemuan puncak KTT D-8 di Kairo, Mesir, Kamis waktu setempat.
“Kami Menonton langkah-langkah Israel yang mengabaikan integritas teritorial Suriah, termasuk perluasan permukiman ilegal di Dataran Tinggi Golan. Saya percaya D-8 harus menanggapi dengan lebih kuat pelanggaran hukum yang mengancam stabilitas Suriah dan kawasan kita,” kata Erdogan.
Erdogan turut menyerukan perlunya kesolidan dari negara-negara Islam terutama Personil D-8. Dia menekankan sikap bersatu sangat Krusial bagi stabilitas regional dan Demi mengejar perdamaian di Timur Tengah.
“Sebagai negara-negara Islam, kita harus memimpin langkah-langkah yang dapat diambil terhadap Israel,” kata Erdogan.
“Kita harus bekerja lebih keras Berbarengan-sama, sebagai negara-negara D-8, Demi perdamaian yang adil dan Langgeng di kawasan ini,” tambahnya.
Erdogan menyebut gencatan senjata permanen di Gaza juga Krusial dalam jangka pendek. Tujuan jangka panjangnya, imbuh dia, memulai proses negosiasi Demi menerapkan solusi dua negara.
“Kita harus sangat mendukung negosiasi yang sedang berlangsung yang dipimpin oleh Qatar dan Mesir Demi mencapai gencatan senjata dan mencapai hasil sesegera mungkin,” kata Erdogan.
“Saya berharap bahwa pembentukan gencatan senjata di Lebanon dan runtuhnya rezim Assad di Suriah akan menandai dimulainya era yang lebih positif,” tambahnya.
Israel Lagi Lalu melancarkan serangan di Gaza. Israel juga mengintensifkan serangan udara di seluruh Suriah dalam beberapa hari terakhir menargetkan Posisi militer setelah penggulingan rezim Bashar Al Assad.
Erdogan menekankan pentingnya tindakan kolektif melawan Israel. Personil D-8, ujarnya, juga harus Adonan tangan dalam kasus yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Pidana Dunia (ICC) terkait kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel. (Anadolu/Z-6)

