Era baru timnas Indonesia di tangan Patrick Kluivert

Instruktur Timnas Indonesia Patrick Kluivert menunjukkan jersey Timnas Indonesia yang bertuliskan namanya Demi acara perkenalan Instruktur Baru Timnas Indonesia di Jakarta, Minggu (12/1/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

Era baru timnas Indonesia di tangan Patrick Kluivert

Sepakbola   
Editor: Novelia Tri Ananda   
Selasa, 14 Januari 2025 – 07:51 WIB

Liputanindo.id – Datangnya Patrick Kluivert pada Sabtu (11/1) menandai era baru timnas Indonesia. Setelah lima tahun level timnas Indonesia diangkat oleh Shin Tae-yong, tongkat estafet diserahkan kepada Kluivert yang mempunyai nama besar di dunia sepak bola karena pernah menjadi striker Ajax Amsterdam, AC Milan, dan FC Barcelona.

Minggu (12/1), Kluivert dikenalkan oleh PSSI di Hotel Mulia, Jakarta, pukul 16.00 WIB. Kehadirannya ditemani oleh satu asistennya, Denny Landzaat yang tiba di Indonesia bersamanya. Sementara Alex Pastoor, Instruktur 58 tahun itu belum tiba di tanah air.

Kurang lebih 200 awak media menyaksikan perkenalan pertama Kluivert kepada publik. Ia diberi belasan pertanyaan mulai dari bagaimana menangani tekanan dari suporter, apa filosofi sepak bolanya, bagaimana cerita awalnya Bersua dengan Erick Thohir, bagaimana pandangannya pada pemain-pemain diaspora, siapa pemain lokal favoritnya, Tamat bagaimana memenangkan hati fans Indonesia yang sudah terlanjur Kasih dengan Shin.

Malam harinya, Kluivert dan Erick makan malam Berbarengan lima pemain timnas Indonesia yang bermain di dalam negeri. Lima pemain itu adalah Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, dan Witan Sulaeman dari Persija Jakarta, serta Egy Maulana Vikry dan Ricky Kambuaya dari Dewa United.

Kemudian, legenda sepak bola Belanda itu berkeliling Menonton sejumlah fasilitas yang digunakan tim Garuda, termasuk Stadion Primer Gelora Bung Karno (SUGBK). Dalam hari yang sama, ia juga Bersua dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo.

Kluivert dikontrak dengan durasi dua tahun dengan opsi perpanjangan. Ia membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatihnya.

Setelah menandatangani kontrak, Sasaran besar di depan mata Kluivert. Piala Dunia 2026 menjadi impian mulia rakyat Indonesia. Dan Kluivert diminta mewujudkannya di tengah pengalamannya sebagai Instruktur kepala yang kurang meyakinkan. Bahkan, terkesan tak lebih dari juru taktik sebelumnya, Shin Tae-yong.

Cek Artikel:  Absen di Final? Luis De La Fuente Berikan Berita Terkini Soal Cedera Alvaro Morata

Alex Pastoor dan Denny Landzaat

Untungnya, Kluivert sadar bahwa karier kepelatihannya tak sementereng seperti Demi ia menjadi pemain. Sejak pensiun pada 2008, karier melatihnya sebagai Instruktur Primer Sekadar terjadi di dua tim. Itu terjadi di klub Turki Adana Demirspor dan timnas Curacao selama dua periode yang hasilnya tak memuaskan sama sekali.

Pandai dibilang, Kluivert gagal mengangkat dua tim tersebut walaupun ia pernah menimba ilmu dari Louis van Gaal Demi menjadi asisten Instruktur di timnas Belanda selama dua tahun. Oleh karena itu, guna memperbaiki namanya di dunia kepelatihan, ia membutuhkan orang yang Betul Buat membantunya. Dipilihlah Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatihnya.

Kluivert, Pastoor, dan Landzaat adalah Susunan tim kepelatihan yang ideal menurut PSSI. Secara kultur, ketiga Instruktur ini Mempunyai latar belakang yang sama karena sama-sama Kelahiran Amsterdam. Kolaborasi itu dirasa melengkapi satu sama lain Buat menggaransi mimpi Indonesia bermain di Piala Dunia 2026.

Dengan nama besar di dunia sepak bola sebagai striker top, Kluivert dinilai Pandai memberi kehangatan di ruang ganti tim Garuda. Nama besarnya diharapkan Pandai mendapatkan respect dan dapat meredam ego dari para pemain Indonesia. Ini menjadi krusial bagi PSSI karena Erick Thohir menyebut Terdapat “dinamika” di tim internal timnas kala Tetap dipimpin Shin Tae-yong sebelum laga melawan Cina pada Oktober Lewat.

Urusan taktik, Pastoor dirumorkan akan menjadi otak Primer pola permainan timnas Indonesia. Pengalamannya yang lebih 20 tahun di dunia kepelatihan menjadi modal berharga karena berbagai dinamika melatih Niscaya sudah dirasakan pria 58 tahun tersebut. Lebih dari 450 pertandingan Berbarengan tujuh klub pernah dipimpin oleh Pastoor. Pendapatan poinnya per pertandingan adalah 1,3 poin per laga. Jumlah ini lebih Berkualitas dari Kluivert yang menghasilkan 1,2 poin dari 34 pertandingan.

CV-nya Pastoor semakin mencolok karena pernah mengantarkan tiga tim promosi ke kasta tertinggi sepak bola Belanda, Eredivisie. Tiga tim itu adalah Excelsior, Sparta Rotterdam, dan Almere City.

Cek Artikel:  Kalahkan Inter Milan, Manchester City Juara Aliansi Champions 2022/2023

Pastoor juga menjadi satu-satunya Instruktur di timnas Demi ini yang Mempunyai trofi. Trofi ini didapatkannya Demi membawa Sparta Rotterdam Juara kasta kedua Perserikatan Belanda atau Eerste Divisie musim 2015/2016. Dengan Susunan 4-3-3, Sparta Demi itu Sekadar menelan lima kali kekalahan dari 36 pertandingan ketika Juara.

Walaupun 4-3-3 mengantarkan Sparta Juara, Pastoor bukan sosok yang fanatik terhadap sistem permainan tersebut. Ia memilih menjadi Instruktur yang adaptif menggunakan formasinya, tergantung kualitas pemain dari klub yang ia latih. Pendekatan ini sama dengan yang dilakukan oleh Kluivert di jumpa persnya pada Minggu (12/1).

Sedikitnya, Terdapat lima Susunan yang pernah digunakan Pastoor selama menahkodai tujuh klub selain 4-3-3. Enam Susunan itu adalah 3-4-1-2, ,3-5-2, 4-5-1, 4-4-2, dan 4-1-4-1.

Sementara Landzaat, Instruktur Kelahiran Amsterdam pada 6 Mei 1976 itu kenyang pengalaman sebagai asisten Instruktur di enam klub di empat negara, Hungaria (Ferencvaros), Arab Saudi (Al-Ittihad, Al-Taaawoun), Polandia (Lech Poznan), dan Belanda (Feyenoord, Willem II). Ia juga mempunyai kelebihan Pandai berbahasa Indonesia. Kelebihan ini akan sangat Berfaedah Buat menjalin pendekatan dengan pemain lokal.

Pertaruhan terbesar PSSI

Suka atau Bukan, pergantian Instruktur di sepak bola adalah hal yang wajar. Terdapat yang yang dilakukan di awal musim, di akhir musim, dan Terdapat yang dilakukan di tengah musim. Dan PSSI memutus kontrak Shin Tae-yong di tengah-tengah perjuangan timnas Indonesia menembus putaran final Piala Dunia 2026. Indonesia Terdapat di posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan koleksi enam poin dari enam pertandingan.

Jay Idzes dan kolega berjarak 10 poin dari Jepang di puncak dan Sekadar selisih satu poin dari Australia di posisi kedua. Dengan empat pertandingan tersisa, Sasaran yang disepakati PSSI dan Shin di putaran ketiga, Yakni finis di posisi ketiga dan keempat Buat mengambil tiket tersisa dari putaran keempat, Tetap on track.

Tetapi, PSSI mengambil langkah mengejutkan. Mereka merasa bukan Shin orang yang mengantarkan Indonesia ke Piala Dunia. Di Rontok 6 Januari atau setelah dua pekan Indonesia gagal ke semifinal ASEAN Cup 2024, Erick Thohir mengumumkan perpisahan dengan Shin yang Tetap Mempunyai kontrak Tamat Juni 2027.

Cek Artikel:  Pep Guardiola Optimistis Kevin De Bruyne Segera Pulih dari Cedera

PSSI memilih meninggalkan orang yang mengangkat level Indonesia dari beberapa tahun terakhir dan memilih Patrick Kluivert sebagai nahkoda baru. Dalam enam bulan ke depan, pertaruhan PSSI dan era baru timnas Indonesia Terdapat di tangan pemegang top skor keempat sepanjang masa timnas Belanda tersebut.

Meski Erick memilih Instruktur asal Belanda karena Terdapat keterikatan budaya antara Belanda dan Indonesia, termasuk melimpahnya pemain diaspora Indonesia yang Mempunyai darah negara berjuluk Negeri Kincir Angin itu, hal tersebut tak menjamin transisi Shin ke Kluivert berjalan sempurna.

Begitu juga nama besar Kluivert tak Pandai berarti jaminan nasib kelolosan Indonesia ke Piala Dunia 2026. Korea Selatan pernah merasakan kepahitan karena gagal Juara Piala Asia 2023 ketika menunjuk striker top Jerman, Jurgen Klinsmann, sebagai Instruktur. Hal ini juga berlaku dengan Roberto Mancini yang tak berkutik menangani Arab Saudi di putaran ketiga.

Terlalu berisiko, itulah frasa yang Betul. Hadirnya Instruktur baru berpotensi memicu perombakan tim yang dimana mayoritas pemain-pemain tim Garuda Demi ini, sudah Berbarengan-sama kurang lebih satu tahun dengan pakem Susunan tiga bek. Susunan ini berbeda dengan gaya sepak bola menyerang ala total football dari Kluivert yang suka Susunan 4-3-3.

Filosofi permainan Kluivert adalah sepak bola menyerang dengan dominan pada penguasaan bola. Ini berbeda dengan pendekatan Shin yang menyukai permainan defensif kuat, dengan mengandalkan permainan pragmatis serangan balik. Pertaruhan PSSI akan terlihat pada 2,5 bulan ke depan, tepatnya Demi Kluivert pertama kali memimpin laga Indonesia ketika melawan Australia di Sydney dan Bahrain di Jakarta. Pada konteks ini, langkah PSSI Pandai dipuji dan juga Pandai dicaci.

Kluivert Pandai menjadi Wayne Rooney yang hebat sebagai pemain tapi Bukan Demi melatih. Pertaruhan Erick pada Kluivert juga Pandai mengulangi penunjukannya pada Frank de Boer di Inter Milan yang Sekadar bertahan tiga bulan. Terdapat kemungkinan gagal, tapi di dalam pertaruhan, selalu Terdapat Kesempatan berhasil. Pada akhirnya, hanya waktu yang Pandai menjawabnya.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai