SETELAH sukses merilis episode pertama serial dokumenter (docuseries) bertajuk Sosok Berkualitas Indonesia, yang menginspirasi di momen Hari Disabilitas Dunia, awal Desember 2024 Lampau, Pengarah adegan Wisnu Surya Pratama kembali dengan meluncurkan episode kedua yang sudah Dapat disaksikan di akun YouTube @niatbaikhasilbaik_id.
Kali ini, Wisnu mengajak penonton Kepada lebih dekat dengan kisah inspiratif Muhammad Khudori, seorang petani yang berani menantang arus urbanisasi dan berhasil mengembangkan pertanian modern di kampung halamannya.
“Pada episode kedua ini, saya memperkenalkan kisah luar Lumrah dari seorang pria Lumrah, yakni kisah Pak Khudori, seorang petani sayuran dari Jawa Barat. Tak Dapat dipungkiri, terkadang kita menganggap remeh profesi petani. Tetapi pada kenyataanya, petani Mempunyai peran vital dalam memenuhi kebutuhan pangan kita dan semakin sedikit anak muda yang berminat Kepada terjun ke dunia pertanian. Melalui kisah beliau, saya berharap Dapat mengubah pandangan itu,” ujar Wisnu.
Sebuah Perjuangan yang Menginspirasi
Dalam dokumenter ini, Wisnu mengungkapkan kekagumannya terhadap semangat Khudori dan tergerak mengangkat kisah kegigihan Khudori sebagai bagian dari kisah inspiratif Sosok Berkualitas Indonesia.
“Demi pertama kali Bersua, saya Menyaksikan seseorang yang tak hanya gigih, tapi juga pintar dalam Menyaksikan Kesempatan. Beliau lahir dalam keterbatasan ekonomi, tapi itu tak menghalangi langkahnya Kepada menjadi petani dan menginspirasi ratusan anak muda Kepada mencintai pertanian sebagai profesi yang mulia dan menjadi petani masa depan,” tambah Wisnu.
Sepenggal Perjalanan Hidup Khudori: Dari Desa ke Bisnis Pertanian Modern
Lahir di Garut, Jawa Barat, awalnya, Khudori tak pernah membayangkan dirinya menjadi seorang petani. Bagi banyak orang, profesi petani Lagi dipandang sebelah mata, penuh tantangan, berpenghasilan rendah, dan tanpa masa depan cerah.
Tetapi, berkat dorongan ibunya, Khudori pun akhirnya menempuh pendidikan di Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Mojokerto sebelum melanjutkan di Balai Latihan Kerja (BLK) di Wonojati, Malang.
“Keluarga saya itu Pas-Pas miskin, sejak kecil saya Paham betul bagaimana rasanya hidup dalam keterbatasan. Dapat makan dua kali saja sudah bersyukur, Kepada sekolah juga sering terlambat bayar SPP, jadi kami sekeluarga sudah langganan Kepada menunggak Dekat tiap semester bahkan hingga saya SMP,” kenang Khudori.
Selepas menamatkan pendidikannya pada 1997, Khudori bekerja di perusahaan pembibitan kentang di Garut. Melalui pengalaman tersebut, Khudori mendapatkan banyak ilmu tentang bagaimana mengelola usaha pembudidayaan, yang pada akhirnya mengubah pola pikirnya dan Membangun Khudori bertekad Kepada mempunyai perusahaan sendiri.
Pada 2010, Khudori Berbarengan sang istri memutuskan Kepada memberanikan diri memulai bisnis pertanian. Berbekal modal Rp5 juta, Kekasih suami istri ini mendirikan perusahaannya Kepada mengembangkan bibit kentang dengan fasilitas greenhouse sederhana. Meski tantangan datang silih berganti – mulai dari cuaca Jelek hingga kualitas produk yang belum Konsisten – Khudori Enggak menyerah.
“Awal membuka usaha sendiri sulit, banyak sekali tantangannya (Sembari tertawa). Kadang kentang kita gagal panen karena Enggak Terdapat pengairan yang cukup. Kualitas produknya Lagi belum konsisten, tapi saya Lalu berusaha mencari solusi. Perlahan, kualitas produk mulai Konsisten, dan kami pun mulai berkembang,” Jernih Khudori membahas tantangan awal mendirikan perusahaannya.
Dengan tekad kuat Kepada meningkatkan kualitas produknya, Khudori mulai melakukan berbagai pembenahan, mulai dari pengembangan bibit unggul hingga pembenahan sumber daya Orang (SDM).
Perjuangan Khudori dan istri berbuah manis, bisnis perusahaannya melejit dan kini telah berkembang menjadi perusahaan pertanian dengan reputasi yang solid. Kini, perusahaannya dikenal sebagai perusahaan lokal yang menghadirkan produk sayur-mayur berkualitas tinggi.
Salah satu pencapaian terbesar mereka adalah kemitraan dengan McDonald’s Indonesia. Perusahaannya telah menjadi pemasok selada Kepada produk burger ikonik McDonald’s, seperti Big Mac dan McSpicy.
Melalui kemitraan ini, perusahaannya juga mendapat berbagai pendampingan Kepada memperoleh sertifikasi kepatuhan bertaraf Dunia dalam bidang pertanian. Demi ini, perusahaannya menjadi salah satu dari sedikit perusahaan pangan yang tersertifikasi Dunia G.A.P Plus dalam bidang produksi pangan berkelanjutan.
“Alhamdulillah kami Lalu dapat pendampingan serta arahan dari pihak McDonald’s Indonesia sehingga produk kami Dapat memenuhi standar Dunia yang ketat.”
Menciptakan Generasi Petani Indonesia Masa Depan
Kesuksesan perusahaannya Enggak Membangun Khudori melupakan tujuan utamanya – memajukan industri pertanian lokal serta mencetak generasi petani muda Indonesia masa depan.
Demi ini, perusahaannya Enggak hanya mempekerjakan 130 karyawan tetap, tetapi juga rutin membuka program pendidikan kerja Konkret (magang).
Hingga Demi ini, Khudori telah mendidik lebih dari 300 siswa serta mahasiswa Kepada belajar secara langsung tentang praktik pertanian modern. Bahkan, Khudori juga aktif mengajar di 4 perguruan tinggi Kepada menginspirasi anak muda agar terjun menjadi petani modern.
“Berkaca dari pengalaman saya dari awal meniti karier hingga sekarang, saya Ingin mencetak generasi-generasi petani masa depan. Latar belakang saya sebagai seorang petani Membangun saya merasa terpanggil Kepada membuka akses pendidikan dalam bidang pertanian, Enggak hanya di kelas tetapi juga melalui praktik langsung bagi generasi muda,” tutup Khudori.
Kisah Muhammad Khudori adalah Misalnya Konkret bahwa dengan kerja keras, Ciptaan, dan semangat pantang menyerah, seseorang Dapat mengubah nasibnya dan membawa Pengaruh besar bagi orang lain. Saksikan dokumenter yang penuh inspirasi ini, mengisahkan sosok luar Lumrah yang membuktikan bahwa niat Berkualitas akan membawa hasil yang Berkualitas. (Z-1)
