Enam Orang Ditangkap Atas Kasus Mortalitas di Acara Keagamaan India, Asisten Pendeta Ikut Terseret

Liputanindo.id – Kepolisian India menangkap enam orang sehubungan dengan insiden yang menyebabkan Mortalitas 121 orang di acara keagamaan Hindu. Para pelaku disebut sempat melarikan diri dan lepas tanggung jawab setelah acara itu menimbulkan korban jiwa.

Inspektur Jenderal polisi Uttar Pradesh Shalabh Mathur mengatakan para penanggung jawab acara melarikan diri setelah situasi makin Kagak kondisuf. Penanggung jawab acara melarikan diri setelah Menyaksikan banyak orang terinjak-injak dan tewas.

“Ketika situasi terinjak-injak, Sekalian orang yang mengorganisir (acara tersebut) melarikan diri dari tempat kejadian,” kata Mathur, dikutip CNA, Kamis (4/7/2024).

Diketahui penyelenggara acara keagamaan Hindu di negara bagian utara Uttar Pradesh hanya meminta izin Demi melakukan pertemuan sebanyak 80.000 orang. Tetapi Demi kejadian, jumlah orang yang menghadiri acara tersebut tercatat Sekeliling 250.000.

Cek Artikel:  Wabah Mpox Tewaskan 1.100 Jiwa di Kongo, WHO Gelar Pertemuan Darurat

Terkait penanggung jawab yang ditangkap polisi termasuk empat pria dan dua Perempuan yang merupakan ajudan pendeta Suraj Pal Singh atau yang dikenal sebagai Bhole Baba.

AP Singh, pengacara pengkhotbah, mengatakan dia juga akan mewakili enam orang yang ditangkap.

“Polisi melakukan tugasnya Tetapi orang-orang yang mereka tangkap adalah orang-orang yang Member keluarganya menjadi korban penyerbuan. Mereka yang sebenarnya menyebabkan penyerbuan itu telah melarikan diri,” kata Singh.

Insiden mematikan itu terjadi pada Selasa (2/7) sore waktu setempat ketika para peserta keluar dari lapangan melalui jalan raya tempat acara tersebut diadakan. Beberapa orang berlari ke arah kendaraan pengkhotbah tetapi dihentikan oleh para asistennya.

Cek Artikel:  Muncul Pertama Kali Sejak Penangkapan, Pavel Durov Kecam Otoritas Prancis

Hal ini pun menyebabkan keributan dan beberapa dari mereka terjatuh ke tanah dan terinjak-injak. Banyak orang-orang yang mencoba berlari ke lapangan terbuka Demi menghindari terinjak-injak juga terpeleset dan Terperosok di tanah yang Kagak rata di jalur kerumunan lainnya, dan Kagak dapat bangun.

“Korban tewas, termasuk 112 Perempuan dan tujuh anak-anak, semuanya telah diidentifikasi dan jenazah mereka diserahkan kepada keluarga mereka,” kata para pejabat.

Mungkin Anda Menyukai