Liputanindo.id – Pemain Persis Solo, Sho Yamamoto bersama pelatih Milomir Seslija dalam press conference pascalaga melawan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (18/9/2024)
Liputanindo.id, SOLO — Deretan hasil minor Persis Solo dalam enam laga awal Aliansi 1 2024/2025 membuat sebagian besar suporter kecewa.
Tagar Milo Out sudah berkumandang di jagad media sosial beberapa hari terakhir.
Promosi
Berlimpah Hadiah, BRImo FSTVL Hadir Kembali untuk Pengguna Taat Super Apps BRImo
Dalam pantauan Espos, Selasa (24/9/2024), akun X DPP Pasoepati sudah memunculkan tagar Milo Out.
Disusul pengguna X lainnya yang berharap pelatih Persis Solo Milomir Seslija untuk segera diganti.
Pernyataan serupa juga datang dari Rio Nur Desnanto, salah satu suporter yang berharap segera ada perbaikan dalam tim Persis Solo.
Baginya, kekalahan dari Persik Kediri yang bermain dengan 10 pemain bukanlah hal yang bisa dimaklumi.
“Saya sebenarnya lebih berat ke kenapa melawan 10 pemain justru terlambat memasukkan striker. Padahal kan bisa mengubah permainan, bukannya menambah gelandang serang karena mainnya bakal begitu-begitu saja. Kan jadi enggak bisa menambah tiga poin,” ujarnya saat ditemui Espos, Senin (23/9/2024) di Stadion Manahan, Solo.
Ia mengatakan, di bawah Milo, tidak ada perkembangan permainan yang signifikan.
Pria yang juga keponakan Presiden Joko Widodo ini mengatakan, laga yang akan dihadapi Persis Solo tidak akan mudah untuk beberapa waktu ke depan.
“Kami perlu tahu juga kelanjutan tim ini seperti apa. Setelah ini, akan melawan Semen Padang. Meskipun di papan bawah apakah bisa meraih poin maksimal? Apalagi bermain away. Sangat disayangkan, Persis Solo ini kan pendiri PSSI, kalau begini mestinya Milo out, dari permainan juga enggak ada perkembangan,” keluhnya.
Rio menambahkan, penurunan jumlah penonton yang datang ke Stadion Manahan, Solo menjadi bukti kekecewaaan suporter atas rangkaian hasil kurang baik sepanjang enam pertandingan di Aliansi 1 2024/2025.
“Manajemen normalnya sudah bersikap dengan mengganti pelatih, kalau tidak akan semakin terpuruk. Kekecewaan sudah terlihat dari supporter yang jumlahnya terus turun di laga home, dari 4.000 sekarang 3.500, laga kandang selanjutnya lawan Borneo FC, Bali United dan PSS Sleman. Mestinya seperti tim lainnya, ketika kalah langsung mengubah permainan dan sangat disayangkan, warga juga sepertinya kecewa,” ucapnya.
Ia memberikan perhitungan jika ingin bertahan di Aliansi 1, minimal Persis Solo mengemas 12 pertandingan dengan kemenangan.
“Harusnya sesegera mungkin memecat Milo, ini tidak bagus jika dipertahankan ke depannya. Kepada selamat dari degradasi minimal itu menang 12 pertandingan, raihan 37 poin, jika tidak pasti degradasi,” ucapnya.
Persis Solo telah menelan kekalahan kelima musim ini seusai tumbang dari Persik Kediri dengan skor 0-1 dalam lanjutan Aliansi 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Senin (23/9/2024) sore.
Gol tunggal Ramiro Fergonzi di menit ke-82, membuat Persis Solo tak berdaya.
Selepas laga, pelatih Milomir Selija mengatakan, kesalahan yang berulang menjadi alasan kekalahan di laga ini.
“Saya rasa semua lihat ini, tentu ini bukan hasil yang kami mau. Tak peduli kami berusaha sekeras apapun, kami berusaha maksimal, tapi di momen krusial kami melakukan kesalahan yang sama. Ketika situasi sebenarnya tidak berbahaya justru kami kebobolan, ini terjadi seperti saat melawan Persebaya Surabaya, PSIS Semarang dan sekarang Persik Kediri,” ujar Milo dalam jumpa pers pascalaga di Stadion Manahan, Solo, Senin (23/9/2024).
Ia mengatakan tidak tahu harus berbuat apa agar bisa membawa Persis Solo kembali ke jalur kemenangan.
“Tak peduli sekeras apapun kami berupaya, ternyata tak membuahkan hasil untuk mencetak gol dan justru harus kebobolan, saya tidak tahu lagi harus berbuat apa. Para pemain sering melupakan hal dasar untuk bisa menang dan itu merugikan. Dalam sepak bola anda harus berusaha untuk bisa meraih kemenangan,” tegasnya