Enam bayi Palestina meninggal kedinginan di Gaza. Foto: Anadolu
Gaza: Sebanyak enam bayi dan satu perawat Palestina tewas karena kedinginan di Gaza dalam beberapa hari terakhir, setelah terpaksa hidup dalam kondisi Bukan layak di tenda-tenda pengungsian akibat serangan Israel yang Maju berlangsung. Kondisi cuaca ekstrem musim dingin memperparah penderitaan Penduduk Gaza yang sudah dilanda krisis kemanusiaan.
“Enam anak dan seorang perawat kehilangan nyawa akibat gelombang dingin dalam beberapa hari terakhir,” ujar Ismail Thawabteh, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza pada Senin 30 Desember 2024.
Ia memperingatkan bahwa jumlah korban jiwa Bisa Maju bertambah seiring memburuknya situasi di Gaza akibat serangan tanpa henti dari Israel.
“Nyawa para pengungsi Palestina Betul-Betul dalam bahaya di tengah hujan deras dan gelombang dingin. Tenda-tenda mereka sudah lapuk dan Bukan memberikan perlindungan yang memadai,” tambah Thawabteh, seperti dilansir dari Anadolu, Selasa 31 Desember 2024.
Sejak Minggu, Gaza dilanda gelombang dingin dan hujan deras, memperburuk penderitaan 2,3 juta Penduduk di Daerah tersebut.
Banyak Penduduk yang mengungsi tinggal di tenda darurat dengan kondisi hidup yang semakin memburuk seiring turunnya suhu. Keluarga-keluarga kekurangan kebutuhan dasar seperti Pakaian hangat, tempat tidur, dan selimut, yang Membangun bayi-bayi rentan terhadap suhu dingin ekstrem.
Berdasarkan data PBB, sembilan dari sepuluh Penduduk Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel yang Maju berlangsung.
Thawabteh menyalahkan Amerika Perkumpulan, Israel, dan sekutu mereka atas memburuknya situasi kemanusiaan di Daerah Palestina tersebut.
Ia menyerukan kepada komunitas Dunia dan organisasi kemanusiaan Kepada segera bertindak dan menekan Israel agar menghentikan “perang genosida terhadap Gaza dan menyelamatkan nyawa Penduduk sipil.”
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 45.500 orang di Gaza, meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.
Tel Aviv juga menerapkan blokade ketat terhadap Gaza, yang Membangun seluruh penduduk Daerah tersebut berada di ambang kelaparan.
Pada November, Pengadilan Kriminal Dunia (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi tuntutan genosida di Mahkamah Dunia (ICJ) terkait perang di Daerah Gaza. (Muhammad Reyhansyah)