![Empat Penyebab Hipoglikemia pada Lansia dan Bahayanya](https://mediaindonesia.gumlet.io/news/2025/02/08/1739028836_bc4967e4d46b5485024e.jpg?w=800&q=80&format=webp)
HIPOGLIKEMIA adalah kondisi ketika kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh berada di Rendah normal. Bagi anjut usia (lansia) hipoglikemia dapat berdampak Jelek bagi kesehatan.
Lansia dengan diabetes rawan mengalami hipoglikemia. Demikian menurut penelitian Aging and Disease. Kondisi ini juga memicu peningkatan prevalensi penyakit penyerta (komorbiditas), kekurangan gizi, dan penggunaan berbagai jenis obat (polifarmasi).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan, hipoglikemia terjadi ketika kadar glukosa dalam darah berada di Rendah kadar normal, Ialah kurang dari 70 mg/dl.
Kondisi ini paling Standar dialami individu dengan diabetes yang menggunakan insulin atau obat Berkaitan dengan mulut Demi merangsang produksi insulin. Tetapi, Terdapat sejumlah Elemen lain yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia pada lansia.
Elemen risiko hipoglikemia pada lansia:
-
Perubahan fisiologis
Seiring bertambahnya usia, metabolisme glukosa melemah akibat penurunan fungsi organ seperti ginjal dan hati.
Fungsi ginjal yang menurun dapat memperlambat pembuangan obat dari tubuh, sehingga meningkatkan risiko hipoglikemia.
-
Komorbiditas
Lansia dengan penyakit penyerta berisiko lebih tinggi mengalami hipoglikemia. Diabetes merupakan penyebab Penting kondisi ini, terutama bagi mereka yang mengonsumsi insulin atau obat yang merangsang sekresi insulin.
Selain itu, penyakit lain seperti gangguan ginjal, hepatitis berat, anoreksia jangka panjang, malaria, dan sepsis juga dapat memicu hipoglikemia.
-
Kurang makan
Kurangnya asupan makanan, terutama karbohidrat sebagai sumber Penting glukosa, dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis.
Lansia sering mengalami kesulitan makan akibat berbagai Elemen, seperti masalah gigi, mulut kering, atau perubahan nafsu makan.
-
Penggunaan obat tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu hipoglikemia. Lansia yang menggunakan obat diabetes tipe 2, seperti sulfonilurea dan insulin, berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
Selain itu, beberapa obat non-diabetes seperti Qualaquin (kina), Zymaxid (gatifloksasin), cibenzoline, Pentam (pentamidin), dan obat antiinflamasi nonsteroid seperti Indocin dan Tivorbex (indometasin) juga dapat memicu hipoglikemia.
Lansia yang mengalami hipoglikemia harus mendapatkan penanganan segera. Kalau terlambat ditangani, hipoglikemia pada lansia dapat berakibat fatal seperti kehilangan kesadaran, koma, hingga Mortalitas.
Sebagai langkah antisipasi, keluarga harus mengenali tanda-tanda hipoglikemia pada Member keluarga yang lanjut usia. (H-2)