ELON Musk menyatakan dalam sebuah posting di X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa dia “tidak punya pilihan” selain memindahkan kantor utama platform sosial tersebut dari San Francisco.
Pengumuman ini muncul sebagai tanggapan terhadap laporan New York Times mengenai email dari CEO X, Linda Yaccarino, yang menginformasikan penutupan kantor dan pemindahan karyawan ke San Jose dan Palo Alto.
Langkah ini mengikuti keputusan Musk untuk memindahkan X dan perusahaan roketnya, SpaceX, ke Texas, akibat undang-undang baru yang melarang sekolah membuat aturan yang mengharuskan staf memberitahukan informasi tentang identitas gender anak kepada orangtua.
Baca juga : Musk Lumrahkan X Akan Banding atas Pelarangan Australia terhadap Video Penusukan Gereja
Musk menilai sulit untuk beroperasi di San Francisco ketika memproses pembayaran, mengisyaratkan hukum lokal mempengaruhi keputusan tersebut.
Musk juga menyebut perpindahan kantor X dan SpaceX ke Texas merupakan tanggapan terhadap undang-undang identitas gender baru yang diperkenalkan di California.
Gubernur Demokrat California, Gavin Newsom, membalas dengan sebuah posting di X, menyebut Musk telah “menundukkan kepala”.
Musk membeli Twitter seharga US$44 miliar tahun 2022 dan langsung melakukan perubahan, termasuk pemangkasan pekerjaan dan pengurangan moderasi konten.
Dia sebelumnya memindahkan kantor pusat Tesla ke Texas pada 2021 dan kini menjadi penduduk negara bagian tersebut, yang tidak memiliki pajak penghasilan negara bagian. (BBC/Z-3)