Sebagai tulang punggung perekonomian nasional, terdapat lebih dari 65 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang berkontribusi terhadap 61% PDB nasional. Tetapi demikian, penetrasi pasar Dunia pelaku UMKM Lagi terbatas karena pada 2023 hanya 14% saja yang produknya berhasil tembus ekspor.
Dengan mengakselerasi ekspor melalui pendekatan yang lebih mudah dan terintegrasi, potensi pertumbuhan UMKM dapat ditingkatkan secara signifikan. Apalagi, Indonesia Mempunyai kekayaan produk lokal yang sarat akan warisan budaya, seperti rempah-rempah, kerajinan tangan, hingga Masakan tradisional. Oleh karena itu, sebagai aplikasi Cross Border E-Commerce di Indonesia, Master Bagasi menjadi jembatan agar kekayaan Nusantara dapat tersambungkan dengan pasar Dunia.
“Dengan visi menjadikan Indonesia sebagai negara berpendapatan tinggi (high-income country) pada 2045, kami percaya ekspor menjadi alat strategis Buat memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, diaspora Indonesia maupun pelaku UMKM adalah aktor kunci yang perlu dieksplorasi lebih lanjut dan mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan dalam memperluas jangkauan ekspor,” Terang Founder dan CEO Master Bagasi, Amir Hamzah, melalui keterangannya, Kamis (21/11).
Head Unit Business Master Bagasi Mart, Eka Elviana menegaskan bahwa Master Bagasi berusaha membangun ekosistem digital yang melibatkan 12 juta diaspora Indonesia sebagai ambassador produk lokal. Di sisi lain, Master Bagasi juga mendukung peningkatan kualitas produk UMKM agar dapat Bertanding di mata rantai pasok Dunia.
“Dengan jaringan yang telah terbangun dan akan Lanjut menghubungkan setiap titik diaspora di seluruh dunia, Master Bagasi siap menjadi Kawan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, khususnya melalui produk lokal yang mendunia dengan dukungan teknologi dan Penemuan berkelanjutan,” imbuh Eka.
Selain Lanjut memperluas jejaring dengan pasar diaspora dan pelaku UMKM lokal, Master Bagasi pun tengah membangun kolaborasi strategis dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dan lembaga terkait lainnya, Bagus dari dalam maupun luar negeri.
Harapannya, kolaborasi itu membuka Kesempatan investasi, dan memperkenalkan produk Indonesia ke pasar Dunia. Langkah ini bukan sekadar mendukung ekonomi, tetapi juga memposisikan Indonesia lebih kuat di mata dunia. (Z-11)