Ekraf Indonesia Butuh 600 Ribu Bakat Digital Tiap Tahun

Liputanindo.id JAKARTA –  Demi ini ekonomi kreatif Indonesia membutuhkan 600 ribu Bakat digital setiap tahun selama 9 tahun ke depan.

“Tetapi, negara hanya Pandai menyediakan 400 ribu melalui sektor pendidikan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam The Asian Creative and Digital Economy Youth Summit (ACE-YS 2023), di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (29/10/2023).

Baca Juga:
Menparekraf Tetapkan Makassar Jadi Kota Kreatif 2023

Artinya, kata Sandiaga Eksis kesenjangan 200 ribu yang perlu ditutupi setiap tahun dengan mengajak generasi muda menggunakan Hasil karya, penelitian, kecerdasan buatan, dan gamifikasi Demi mendidik mereka agar Mempunyai kecakapan maupun pengetahuan digital.

Pihaknya berfokus Demi mengisi kesenjangan tersebut meskipun menjadi pekerjaan yang cukup berat.

Cek Artikel:  Asosiasi Promosikan Birui Positif Sawit di Kalangan Santri

“Kalau Kagak terisi, kalau Lanjut Kagak terisi, ini akan memperlambat ekonomi digital kita dan sangat berdampak pada Sasaran kita menjadi negara maju pada tahun 2045. Kita menyebutnya sebagai era keemasan Indonesia,” ujarnya.

Sandiaga Uno menilai Indonesia sedang mengalami booming ekonomi digital.

“Kita mungkin adalah Harimau Asia yang berkembang pesat dalam hal ekosistem ekonomi kreatif dan digital,” ujar Sandiaga.

Berdasarkan penelitian Google, Temasek dan Bain, potensi pertumbuhan ekonomi digital di Asia sebesar 77 miliar dolar Amerika Perkumpulan (AS) pada tahun 2022 dan diperkirakan meningkat dua kali lipat menjadi 130 miliar dolar AS pada tahun 2025.

Sebagian besar pertumbuhan tersebut didorong oleh e-Commerce, tetapi semakin banyak subsektor yang bertransformasi menjadi bagian dari ekonomi digital. Misalnya subsektor gim, musik, Gambar hidup, dan animasi.

Cek Artikel:  Kantongi Keuntungan Rp1,1 Triliun, PAM Jaya Rekrut Calon Karyawan Kondusifah dan Berintegritas

Menyaksikan pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) e-Commerce di Indonesia, diperkirakan meningkat dari 59 miliar dolar AS pada tahun 2022 menjadi 95 miliar dolar AS pada tahun 2025.

“Bukan hanya e-Commerce saja, tapi kami Menyaksikan transportasi dan makanan, khususnya pesan-antar makanan, perjalanan online, seperti Traveloka, Tiket.com, dan media online. Jadi, ekonomi digital (Indonesia) secara keseluruhan, akan mendekati Bilangan 400 miliar dolar AS pada tahun 2030,” kata Menparekraf.

Eksis tiga langkah yang hendak dilakukan Demi membawa Indonesia menjadi pusat kekuatan digital di kawasan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)

Pertama, berinvestasi di sektor pendidikan dan literasi digital guna mengembangkan kemampuan generasi muda sesuai yang dibutuhkan. Kedua, perlu berkolaborasi dan bermitra dengan berbagai pihak dari dalam negeri maupun Global Demi memperluas jangkauan Indonesia ke kawasan Asia hingga seluruh dunia.

Cek Artikel:  Startup Day PLN Dorong Ciptaan Usaha Produktif Era Digital

Terakhir, generasi muda perlu diberikan dukungan, bimbingan, dan kesempatan dalam melakukan Hasil karya dan Hasil karya.

“Jadi di Kementerian, kami (berupaya) menulis ulang cerita bahwa Asia Kagak hanya akan menjadi kekuatan ekonomi dunia, Tetapi juga akan memberikan keberlanjutan dan kualitas pembangunan di masa depan dengan strategi Hasil karya, adaptasi, dan kolaborasi, serta 3G (Gerak Segera, Gerak Serempak, dan Gotong Royong,” ujar Sandiaga Uno. (HAP)

 

Baca Juga:
Di FGD Sandinesia Sulsel, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Pemuda Makassar Manfaatkan Ekonomi Digital

 

Mungkin Anda Menyukai