Efisiensi Anggaran Kemenkeu hingga Biang Kerok IHSG Jeblok

Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi.

Jakarta: Sejumlah Siaran ekonomi menjadi terpopuler pada Kamis, 13 Februari 2025. Siaran-Siaran ini terpantau menjadi perhatian para pembaca Liputanindo.id.

Pembaca menyoroti beberapa isu yang sedang mengemuka Demi ini. Berikut rangkuman Siaran selengkapnya:
 

1. Efisiensi Anggaran Kemenkeu Disetujui Senilai Rp8,99 Triliun, Ini Rinciannya

Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui efisiensi anggaran yang diajukan oleh Kementerian Keuangan sebesar Rp8,99 triliun. Itu menjadikan anggaran di Kemenkeu turun dari Rp53,19 triliun menjadi Rp44,20 triliun.

Baca selengkapnya di sini
 

2. IHSG Sempat Anjlok Parah Sejak Desember 2021, Ini Dia Gegaranya

Mirae Asset Sekuritas Indonesia mengungkapkan sepanjang Februari ini, tekanan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung meningkat dan berada di titik terendah. Pada Selasa, 11 Februari 2025, IHSG ditutup melemah 116,15 poin atau 1,75 persen ke posisi 6.531,99.

Cek Artikel:  Kemenhub Pusat perhatian Optimalkan Layanan Transportasi Publik

Baca selengkapnya di sini

 

 

3. Total Nilai Efisiensi Belanja K/L dan TKD Tetap Rp306,69 Triliun

Pemerintah memastikan total nilai efisiensi belanja Kementerian/Lembaga dan Transfer Ke Daerah (TKD) dari APBN 2025 tetap sesuai dengan Instruksi Presiden 1/2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Penyelenggaraan APBN 2025, yakni sebesar Rp306,69 triliun.

Baca selengkapnya di sini
 

4. Sejumlah Perubahan Dirasakan K/L Imbas Efisiensi Anggaran

Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Tetap Lalu tancap gas menjalankan operasi penghematan di kementerian dan lembaga (K/L). Eksis sejumlah perubahan yang dirasakan, Bagus yang kasat mata maupun menyoal kinerja lembaga.

Baca selengkapnya di sini
 

5. Deretan Investasi yang Terjamin dan Cuan Demi Rupiah Ambruk

Nilai Ubah rupiah terhadap dolar Amerika Perkumpulan (AS) Bisa sangat fluktuatif. Hal ini berarti nilai rupiah Bisa menguat maupun melemah akibat berbagai Unsur, seperti kondisi ekonomi, gejolak politik, dan lainnya. Pelemahan rupiah berdampak pada kondisi perekonomian, seperti inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan mahalnya harga barang dan jasa.

Cek Artikel:  Wamenaker Pastikan Buruh Dapat Haknya Apabila Bekerja Begitu Libur Nataru

Baca selengkapnya di sini

Mungkin Anda Menyukai