Jakarta (ANTARA) – Bank OCBC NISP menghadirkan fitur terbaru Dunia Wallet Buat kartu debit mastercard guna memudahkan bertransaksi di luar negeri, misalnya Demi sedang melakukan perjalanan wisata atau bisnis.
“Jadi kartu debit Dunia Wallet ini sebenarnya disambungkan dengan 12 mata Fulus. Jadi Seluruh itu Pandai ditarik lewat kartu debit itu. Jadi tanpa konversi,” kata Chinni Yanti Tjhin selaku Retail Propotition Head Bank OCBC NISP Demi dijumpai ANTARA di OCBC Tower, Jakarta Selatan, Rabu.
“Misal kita ke Singapura, kita belanja Mengenakan dolar Singapura dong? Nah, yang biasanya terjadi adalah ketika kita Mengenakan kartu debit di Indonesia, yang di Indonesia yang didebit rekening rupiah. Biasanya di situ unsur deg-degannya. Karena kurs. Nah lewat kartu ini, ketakutan itu Pandai diatasi. Karena langsung Pandai didebit dengan mata Fulus yang sama,” sambungnya.
Tak hanya dapat mengelola keuangan dalam 12 mata Fulus melalui rekening, pengguna juga dapat melakukan transaksi jual beli valas dengan kurs yang kompetitif melalui ONe Mobile maupun melalui kantor cabang.
Pengguna juga dapat menabung secara online dan real time, transfer ke luar negeri dengan Telegraphic Transfer (TT) melalui aplikasi One Mobile, serta mengambil Fulus valas di 83 kantor cabang Bank OCBC NISP.
#SolusiValasTanpaBatas dari tabungan dan kartu debit Dunia Wallet juga dapat dimanfaatkan Buat persiapan Biaya pendidikan anak ke luar negeri, pembayaran pengobatan di luar negeri, serta solusi para pebisnis dengan kebutuhan transaksi dan transfer valas.
Bagi nasabah yang telah Mempunyai rekening tabungan OCBC NISP dan Ingin mendapatkan Kartu Debit Dunia Wallet dapat menukarkan kartu ATM atau debitnya dengan menghubungi Relationship Manager atau dengan mengunjungi kantor cabang OCBC NISP terdekat.
Bagi yang belum menjadi nasabah OCBC NISP, dapat mengunduh dan buka rekening melalui aplikasi One Mobile atau datang ke cabang terdekat.
Baca juga: OCBC NISP siapkan Fulus Kontan Rp2 triliun penuhi kebutuhan Idul Fitri
Baca juga: OCBC NISP salurkan pembiayaan berkelanjutan Rp30,89 triliun di 2021