Dukung Solopreneur di Era Digital, Bank Saqu Jadi Official Banking Partner Ideafest 2024

Dukung Solopreneur di Era Digital, Bank Saqu Jadi Official Banking Partner Ideafest 2024
BANK Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, mengumumkan partisipasinya sebagai Official Banking Partner di Ideafest 2024.(Istimewa)

BANK Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab, mengumumkan partisipasinya sebagai Official Banking Partner di Ideafest 2024.

Kehadiran Bank Saqu di festival kreatif terbesar di Indonesia ini menegaskan komitmennya untuk berdaya dengan terus mendukung komunitas solopreneur dan pengusaha digital di tanah air.

Presiden Direktur PT Bank Jasa Jakarta, Leo Koesmanto, menekankan peran penting solopreneur dalam membentuk lanskap ekonomi Indonesia. Pihaknya percaya solopreneur bisa menjadi motor penggerak utama ekonomi masa depan Indonesia. 

Baca juga : Ideafest 2024 Hadirkan Perspektif Individu untuk Ciptakan Ide Inovatif

“Dengan kontribusi mereka yang semakin signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, kami berkomitmen untuk tidak hanya menyediakan produk keuangan yang sesuai, tetapi juga memberikan dukungan holistik melalui platform kolaborasi dan pengembangan keterampilan,” ujar Leo dalam keterangannya, Jumat (27/9). 

Cek Artikel:  Ekonomi masih Berat, Pay Later Kian Diminati Milenial dan Gen Z

Tren solopreneur sebagai penggerak ekonomi digital muncul karena perkembangan platform digital. Hal itu ikut meningkatkan kapasitas masyarakat Indonesia sehingga dapat mengubah hobi dan keterampilan menjadi usaha bisnis, seperti menjadi Youtuber dan pembuat konten digital.

“Bahkan dalam 5-10 tahun kedepan, fenomena solopreneur akan terus berkembang pesat,” kata Leo.

Baca juga : Pemkot Gandeng Musisi Kota Bandung Dalam Event BIM Fest 2024

Bank Saqu menekankan pentingnya peningkatan keterampilan dan skala bisnis bagi solopreneur dalam menghadapi tantangan di era digital. Partisipasi ini menegaskan peran strategis Bank Saqu sebagai #MitraSeperjuangan yang selalu mendampingi solopreneur dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan finansial dan pengembangan diri.

Lebih lanjut, Leo mengatakan bahwa kolaborasi dan komunitas sebagai elemen krusial dalam kesuksesan solopreneur. Melalui jaringan yang kuat, solopreneur dapat memperluas pasar, bertukar ide, dan mendorong inovasi. Studi Solopreneur 2023 yang dilakukan oleh Segara Institute memprediksi satu dari tiga orang Indonesia akan menjadi solopreneur pada tahun 2030, dengan kontribusi sebesar 36% terhadap PDB.

Cek Artikel:  Perusahaan Skala Menengah Kendali Antrean IPO di BEI

Tetapi, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi solopreneur adalah kurangnya pemahaman mengenai konsep kolaborasi dan networking. Dengan menerapkan konsep kolaborasi dan networking, para solopreneur akan lebih mudah untuk saling belajar, berbagi sumber daya, membuka peluang bisnis baru, hingga mendapatkan dukungan emosional karena berada pada jalur yang sama.

Baca juga : Daya Tarik Pikul Peo di Festival One Be Nagekeo

Demi menjawab tantangan tersebut, Bank Saqu berupaya untuk mendukung ekosistem solopreneur dengan menghadirkan program unggulan, yakni Solopreneur Academy. Pada Solopreneur Academy, Bank Saqu berperan sebagai fasilitator yang memberikan wadah bagi para solopreneur untuk meningkatkan produktivitas serta kompetensi para solopreneur melalui rangkaian program rutin untuk membimbing solopreneur terpilih seperti mentoring session, workshop, dan practical learning, dan lesson. Selain itu kami juga menyediakan sumber daya edukasi untuk membantu mereka meningkatkan literasi keuangan sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih baik tentang keuangan mereka.

Cek Artikel:  Pemerintahan Baru harus Lanjutkan Transformasi Ekonomi

“Melalui Solopreneur Academy, kami ingin menjadi katalisator bagi para solopreneur untuk terus berkembang. Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan finansial dan nonfinansial agar mereka dapat meraih potensi maksimal mereka,” jelas Leo.

Co-Founder & CEO Big Alpha Tirta Prayudha menambahkan, bahwa untuk menemukan sebuah ide bisnis mungkin tidak lagi menjadi hal sulit. Tapi mengeksekusi ide menjadi sebuah bisnis yang tangible tidaklah mudah. 

“Akan banyak proses trial and error yang harus dijalani dan sebuah tips untuk solopreneur pemula: belajar lah dari kesalahan orang lain. Bersua, berjejaring, bertukar pikiran dan pengalaman. Sehingga kapasitas dan kapabilitas pribadinya akan meningkat, bisnisnya akan berkembang,” ucapnya. (J-3) 

Mungkin Anda Menyukai