Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ruang Laut Jadi Tulang Punggung Infrastruktur Digital

Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ruang Laut Jadi Tulang Punggung Infrastruktur Digital
Ruang laut bisa jadiu tulang punggung infrastruktur digital(Ilustrasi)

PEMANFAATAN ruang laut diprediksi akan memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 8% selama pemerintahan Prabowo-Gibran.

Selain kaya akan sumber daya alam perikanan, ruang laut juga dapat dioptimalkan untuk pengembangan infrastruktur digital dan energi baru terbarukan, yang keduanya dianggap sebagai kunci dalam mengakselerasi ekonomi nasional.

Baca juga : Menggali Dinamika Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Apa Elemen Pendorong dan Penghambat?

Asisten Spesifik Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto Darwin, menyoroti potensi besar ruang laut dalam mendukung sektor digital. Terutama, melalui penempatan sistem komunikasi kabel laut (SKKL), yang memegang 99 persen dari total trafik internet internasional.

“Apabila kita bisa menata ruang laut secara efisien, terutama untuk infrastruktur digital seperti kabel laut, hal ini tentu akan berdampak besar pada ekonomi digital, karena infrastruktur dasarnya telah didukung,” ujar Doni dalam Lembaga Indotelko di Jakarta, Selasa (3/9).

Cek Artikel:  Bea Cukai Batam Gagalkan Upaya Penyelundupan 700 Ribu Lebih Benih Lobster

Sejak diterbitkannya Kepmen KP Nomor 14 Pahamn 2021, pemerintah telah mengatur penataan kabel dan pipa bawah laut dengan tujuan menciptakan harmonisasi antara pengguna ruang laut, seperti nelayan, sektor transportasi, hingga pariwisata bahari.

Baca juga :  Ekonom Safiri Usulan Defisit Rendah Sulit Terealisasi

Penataan ini diharapkan mendukung optimalisasi pemanfaatan ruang laut tanpa mengganggu aktivitas lain.

Doni juga menekankan bahwa ruang laut memiliki potensi besar untuk penempatan infrastruktur energi baru terbarukan, seiring dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan elektrifikasi dan keberlanjutan lingkungan.

“Pemanfaatan ruang laut untuk kabel listrik, misalnya, menjadi semakin penting. Dengan adanya regulasi tahun 2021, pemanfaatan ini menjadi lebih terarah dan optimal,” tambahnya.

Cek Artikel:  Ikut Demonstrasi, Dua WN Inggris Dideportasi dari Indonesia

Baca juga : Fundamen Ekonomi Indonesia Lagi Cukup Bagus. Ini Dalihnya

Letak geografis Indonesia yang strategis memberikan peluang besar untuk menjadi jalur alternatif bagi kabel laut global, terutama mengingat ketidakstabilan geopolitik di Laut China Selatan.

Indonesia berpotensi menjadi pilihan utama bagi operator SKKL yang melayani jalur Amerika Perkumpulan-Singapura, melewati perairan Sulawesi.

Sekjen Partnership Kolaborasi Riset dan Ciptaan Kecerdasan Artifisial (Korika) Sri Safitri juga menyatakan bahwa sektor kelautan dan perikanan Indonesia sangat potensial dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%, asalkan digitalisasi diterapkan secara optimal.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Melambat, Alarm yang Enggak Boleh Diabaikan

“Teknologi digital bisa membantu nelayan meningkatkan produktivitas, serta mendukung pemerintah dalam menyalurkan bantuan dengan lebih tepat,” ujarnya.

Cek Artikel:  Muhammadiyah Kedatangan Paus Momentum Hadirkan Solusi untuk Palestina

Sementara itu, Editor Kitab Strategi Transformasi Bangsa Prabowo Subianto Dirgayuza Taatwan menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi ke depan akan didorong melalui program pemerintah, BUMN, dan sektor swasta, termasuk skala besar hingga UMKM. Program digitalisasi, menurutnya, merupakan bagian integral dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi.

“Kesempatan besar seperti AI data center, carbon capture and storage, hingga hilirisasi sektor energi, menjadi program prioritas,” tutupnya.

Dengan potensi ruang laut yang besar dan strategi digitalisasi yang tepat, Indonesia diharapkan mampu mencapai target ambisius pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam beberapa tahun mendatang. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai