
KASUS pungutan liar (pungli) di lingkungan sekolah Tetap terjadi. Salah seorang wali murid telah melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Tetapi laporan Kagak ditindak lanjuti.
Bemula, dari adanya surat pelarangan penghimpunan Biaya Kepada kegiatan perpisahan kelas XII yang dikeluarkan oleh SMA Negeri 21 Jakarta Timur dan ditandatangani oleh Plt Kepala Sekolah Warsono.
Dalam surat nomor 3703/PK.01.03 tersebut tertera bahwa SMA Negeri 21 Jakarta akan menyelenggarakan kegiatan pelepasan peserta didik kelas XII di sekolah. Lewat, kegiatan tersebut Kagak diikuti oleh kegiatan kegiatan lain yang Kagak berhubungan dengan kegiatan sekolah
Dan, kegiatan dilakukan secara sederhana dan pengurus OSIS sebagai pelaksana kegiatan tersebut. Oleh karena itu, pihak sekolah melarang orang Uzur peserta didik Kepada membentuk koordinator kelas atau yang sejenisnya.
“Mengumpulkan Biaya dari para orangtua peserta didik dengan tujuan menyelenggarakan kegiatan perpisahan, pelepasan dan atau kegiatan lainnya yang sejenis diluar SMA Negeri 21,” tulis surat tersebut dikutip Media Indonesia, Jumat (23/5).
Lebih lanjut, dalam surat tersebut juga tertulis, apabila telah terjadi pengumpulan Biaya Kepada tujuan seperti tersebut diatas maka Biaya tersebut harus dikembalikan kepada orang Uzur peserta didik yang telah menyerahkan Biaya tersebut oleh pihak pihak yang menghimpunnya.
Pada Lepas 11 April 2025 Lewat, Levy Lestari selaku orang Uzur murid SMA Negeri 21, melaporkan ke aplikasi JAKI terkait adanya pungli. Hal tersebut buntut Kagak diresponnya oleh pihak sekolah sejak 24 Januari – 10 April 2025.
“Pihak sekolah Kagak Eksis respon sama sekali dengan aduan saya sehingga saya memakai Fasilitas JAKI Kepada menyampaikan aduan saya mengenai pungli di SMAN 21 terkait Fulus Kegiatan Kelas XII,” ujarnya Ketika dikonfirmasi.
Sayangnya, Levy menerangkan, laporan dan aduan langsung ke Pendopo Balai Kota DKI dianggap selesai oleh Dinas Pendidikan dengan menggunakan jawaban dari sekolah. “Padahal katanya Eksis Pelarangan pungli dari Dinas Pendidikan,” jelansya.
Lewat, pihaknya juga telah melaporkan ke Komisi E DPRD DKI Jakarta Inspektorat dan Dinas Pendidikan. Tetapi Kagak direspon hingga Ketika ini.
Ketika ini, acara perpisahan sekolah telah berlangsung dan berhasil dilaksanakan. Plt Kepala Sekolah, manajemen, siswa serta para guru hadir di acara tersebut.
“Acara sudah selesai dan pihak sekolah Plt Kepsek dan manajemen serta guru hadir Sekalian. Itu menunjukkan kalau sekolah mendukung pungli,” pungkasnya. (Far/P-2)

