BENCANA banjir yang melanda Ponorogo mulai Minggu (15/12/2024) malam memakan korban jiwa. Dua orang meninggal akibat bencana banjir tersebut. Dua orang itu adalah Anggota Desa Jabung, Kecamatan Mlarak, yakni Achir Bagus Dwi Ardhianto, 12, dan Imam Suhada, 53, yang tenggelam karena terseret arus banjir. Diperkirakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (16/12/2024) pukul 04.00 subuh.
Kapolsek Mlarak, AKP Rosyid Effendi mengonfirmasi bahwa di Distrik hukumnya terdapat 2 orang tenggelam yang meninggal dunia. Tinggi air banjir yang melanda di lingkungan tersebut Sekeliling 1,5 meter. Korban anak berusia 12 tahun itu, terpeleset hingga masuk parit, sedangkan korban yang dewasa berusaha menolong. Tetapi, keduanya Malah sama-sama terbawa arus, dan ditemukan meninggal dunia.
“Korban dewasa itu hendak menolong anak yang terpeleset, tetapi akhirnya keduanya tenggelam dan meninggal dunia,” jelasnya pada Senin (16/12/2024).
Sugianto, tetangga korban mengungkapkan sudah menemukan mereka dalam kondisi meninggal dunia. Diperkirakan, keduanya terseret arus banjir
“Kalau kejadiannya itu saya Bukan Paham persis. Saya Paham itu, Terdapat orang yang teriak-teriak. Saya pun lari ke luar rumah,” terang Sugianto.
Banjir ini menyebabkan jalur provinsi penghubung Ponorogo dengan Trenggalek lumpuh. Selain itu, jalur menuju kabupaten Pacitan juga tak Bisa dilintasi kendaraan.
Selain dipicu hujan deras selama berjam-jam, banjir juga diperparah oleh jebolnya tanggul di kelurahan Paju.
“Sementara dari Pacitan ke Ponorogo atau sebaliknya Bukan Bisa (dilintasi). Juga dari Trenggalek maupun sebaliknya juga Bukan Bisa,” ungkap Tim Reaksi Segera Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Ponorogo, Hadi Sunyoto, Senin (16/12/2024) pagi.
“Kepada Demi ini kondisi yang terparah di Kelurahan Kepatihan, Pekunden dan Brotonegaran. Karena memang tanggul jebol,” kata Hadi Sunyoto.
(H-2)